Mata Lokal Memilih
Ganjarist Sumatera Selatan Doakan Ganjar Pranowo Untuk Pilpres 2024, Optimis Bisa Menang
Kris menyampaikan bahwa acara ini merupakan bentuk dukungan bulat serta upaya untuk membangun silaturahmi intensif antar sesama relawan Ganjar Pranowo
Berikut beberapa fakta temuan survei:
1. Elektabilitas 10 Besar Parpol
Berikut urutan 10 besar tingkat elektablitas partai politik berdasarkan jajak pendapat Litbang Kompas Januari 2023:
1. PDI-P: 22,9 persen
2. Partai Gerindra: 14,3 persen
3. Partai Golkar: 9 persen
4. Partai Demokrat: 8,7 persen
5. Partai Nasdem: 7,3 persen
6. PKB: 6,1 persen
7. PKS: 4,8 persen
8. Perindo: 4,1 persen
9. PPP: 2,3 persen
10. PAN: 1,6 persen
2. Kinerja Pemerintah Bagus Elektabilitas Parpol Pendukung Ikut Naik
Mengutip Kompas.id, parpol yang mengalami kenaikan elektabilitas adalah parpol yang punya kemampuan organisasi dalam mengarusutamakan narasi politik mereka.
Sebaliknya, parpol kurang menguasai narasi politiknya, semakin tidak menarik di mata pemilih.
Survei periodik Kompas pada 25 Januari-4 Februari 2023 memperlihatkan dampak penguasaan narasi politik masih dinikmati partai pengusung pemerintah seperti PDI-P, Golkar, PKB, PPP, dan Nasdem.
"Elektabilitas parpol-parpol itu cenderung meningkat dalam batas tertentu seiring citra positif kinerja pemerintah. Seperti diberitakan harian ini kemarin, kepuasan terhadap kinerja pemerintah meningkat di seluruh indikator bidang pembangunan politik, hukum, ekonomi, dan kesejahteraan sosial," tulis Harian Kompas dalam laporannya.'
Dalam survei Litbang Kompas terbaru, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Maruf Amin naik dari 62,1 menjadi 69,3 persen.
PDI-P menjadi yang teratas dalam survei elektabilitas karena merupakan parpol pengusung utama pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Golkar juga naik 1,1 persen dan kini menduduki peringkat ketiga dengan 9,0 persen suara pemilih. Citra Golkar kerap terwakili dari penampilan ketua umumnya, Airlangga Hartarto, yang juga banyak disebut sebagai bakal capres dari Golkar.
3. Parpol Paling Aktif di Medsos
Konstituen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dinilai yang paling aktif di media sosial (medsos).
"PKS jadi partai dengan konstituen yang cukup aktif di dunia maya. Sebanyak 57,1 persen dari responden yang ingin memilih PKS sebagian besar pun cukup intens dalam mengakses media sosial dalam sehari," tulis tim Litbang Kompas Selasa (21/2/2023).
Berdasarkan hasil survei, lebih dari 63 persen dari konstituen partai ini mengaku selalu atau sering menggunakan media sosial tiap harinya.
Pentingnya manajemen citra dan pesan politik di ruang digital makin menguat bagi PKS ketika membandingkan dengan konsumsi media lainnya.
Sekitar 10 persen dari mereka yang ingin memilih partai ini menjadikan berita daring sebagai pilihan utama.
Sehingga, jika dijumlahkan, para pemilih PKS yang lebih memilih mengakses media digital (berita daring dan media sosial) jauh lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang lebih memilih menonton TV (31,4 persen).
Hal serupa dialami beberapa partai, termasuk Demokrat, Gerindra, dan Perindo.
Pada Partai Demokrat, jumlah konstituen yang menjadikan media sosial sebagai pilihan utama (46,3 persen) lebih banyak dibandingkan mereka yang lebih memilih menonton TV (42,6 persen).
Sama halnya dengan PKS, apabila pemilih Demokrat digabungkan dengan mereka yang memilih berita daring (10,5 persen), pengaruh propaganda di dunia maya untuk keuntungan elektoral dari partai ini tentu makin kuat.
Meskipun masih kalah dengan konstituen yang cenderung memilih menonton TV (45,5 persen), jumlah konstituen Partai Gerindra yang lebih memilih media sosial masih cukup tinggi di atas angka 40 persen.
Sama halnya dengan Perindo, yang 42,9 persen dari konstituennya menjadikan media sosial sebagai pilihan utama.
4. Parpol Terancam Tak Lolos ke Parlemen
Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan dua partai politik (parpol) yang sudah lolos ke parlemen pada Pileg 2019 terancam tak lolos ke Senayan dalam gelaran Pileg 2024 nanti.
Keduanya adalah Partai Persatuan dan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN), dengan hasil survei PPP 2,3 persen dan PAN 1,6 persen. Artinya, mereka tak memenuhi persyaratan parliamentary threshold sebesar 4 persen.
MK Registrasi 11 Perkara Sengketa Pilkada dari Sulut, Baso Affandi: Hormati Proses Hukum |
![]() |
---|
Ajukan PHPU Pilkada Sulut ke MK, E2L-HJP Pilih Denny Indrayana Jadi Kuasa Hukum |
![]() |
---|
Menakar Ambang Batas Pertarungan Pilkada Sulut di Mahkamah Konstitusi, Catatan Pengamat Hukum |
![]() |
---|
KPU Tomohon Gelar Bimtek dan Simulasi Aplikasi Sirekap untuk PPK dan PPS Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Bawaslu Mitra Sulawesi Utara Minta Media Awasi Tahapan Pilkada, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.