Kasus Dana Hibah GMIM
Isi Pledoi Hein Arina: Tegaskan Tak Bersalah, Tidak Ada Niat Perkaya Diri dan Berbuat Jahat
Saat Hein Arina membacakan pledoi, sejumlah pengunjung yang hadir terlihat meneteskan air mata.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Ventrico Nonutu
"Keluarga saya dihina, dituduh macam-macam, selama dalam penjara anak bertanya papa masih kuat dengan tuduhan ini, cucu saya bertanya kapan opa akan pulang rumah," katanya.
Hein Arina mengaku merasa sedih dan sakit saat ditahan sehari sebelum Jumat Agung.
Padahal dirinya terjadwal pimpin ibadah.
"Banyak yang tanya saya, apakah bapak kuat, saya tidak kuat, tapi saya kuat karena Tuhan, Filipi 4 : 13 "Segala perkara dapat ku tanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku," kata dia.
Meski sakit, tapi Hein Arina memilih memaafkan.
Ia mengaku sudah melepaskan pengampunan.
"Saya memaafkan setiap orang yang membully keluarga saya, kebencian tak akan membawa saya kemana-mana, memaafkan adalah jalan Tuhan," katanya.
Dia pun bercerita tentang kisah ayah dan ibunya.
Sang ayah yang adalah hukum tua meninggal dunia saat ia masih belasan tahun. Ia merasa putus asa.
"Namun ibu menguatkan saya, pesannya pendidikan adalah modal hidup, ibu juga mengajarkan saya untuk berbuat baik meski tak dilihat orang, untuk lebih baik lapar dalam kejujuran," katanya.
Pesan ibu itu ia bawa terus hingga dirinya beroleh beasiswa UKIT dan melayani sebagai pendeta GMIM selama 36 tahun.
"Saya melihat ada sejumlah kebutuhan di GMIM untuk pelayanan yang dapat ditopang dengan dana hibah," kata dia.
Hein Arina menegaskan dirinya tidak bersalah.
Tidak ada penggunaan dana hibah untuk kepentingan pribadinya.
Selain itu, baginya tak ada unsur untuk perkaya diri dan niat jahat.
| Bacakan Pledoi, Hein Arina Maafkan Para Pembully: Tuhan Tahu Isi Hati Saya |
|
|---|
| Asiano Kawatu Minta Maaf kepada Masyarakat dan Warga Gereja atas Kegaduhan Kasus Dana Hibah GMIM |
|
|---|
| Dua Terdakwa Kasus Dana Hibah GMIM Bacakan Pledoi, Begini Isinya |
|
|---|
| Isi Pledoi yang Dibacakan AGK di Sidang Kasus Dana Hibah GMIM, Sebut Kerinduannya di Masa Advent |
|
|---|
| Buka Pledoi Dengan Ucapan Syukur, Jeffry Korengkeng Terdakwa Dana Hibah GMIM: Kebenaran Cari Jalan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/Terdakwa-Hein-Arina-membacakan-pledoi.jpg)