Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Dana Hibah GMIM

Isi Pledoi Hein Arina: Tegaskan Tak Bersalah, Tidak Ada Niat Perkaya Diri dan Berbuat Jahat

Saat Hein Arina membacakan pledoi, sejumlah pengunjung yang hadir terlihat meneteskan air mata.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Ventrico Nonutu
Tribun Manado/Arthur_Rompis
BACA PLEDOI - Terdakwa Hein Arina membacakan pledoi dalam sidang kasus dugaan korupsi dana hibah dari Pemprov Sulut ke GMIM di Pengadilan Negeri Manado, Senin (24/11/2025). Hein Arina menegaskan dirinya tidak bersalah. 

Ringkasan Berita:
  • Terdakwa Hein Arina membacakan pledoi.
  • Hein Arina menegaskan, tak ada bukti bahwa dana hibah mengalir ke rekening pribadi. 
  • Hein Arina berharap dan yakin Hakim akan mengadili perkara tersebut dengan seadil-adilnya.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sidang kasus dana hibah GMIM kembali bergulir.

Agenda kali ini yaitu pembacaan pledoi oleh terdakwa.

Sidang digelar di Pengadilan Negeri Manado, Senin (24/11/2025).

Terdakwa Hein Arina membacakan pledoi.

Saat Hein Arina membacakan pledoi, sejumlah pengunjung yang hadir terlihat meneteskan air mata.

Hein menegaskan, pihaknya menggunakan dana hibah dengan hati yang bersih untuk kepentingan pelayanan. 

"Dari dana hibah berdiri rektorat tempat berteduh pada mahasiswa menggantikan gedung tua, dari dana hibah tumbuh kampus teologi bagi para calon pendeta, juga beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu atau bantuan bagi para pendeta emeritus, dari dana hibah berdiri rumah sakit GMIM yang melayani masyarakat semua agama, dari dana hibah para pemuda GMIM bisa bekerja untuk bangsa," kata dia.

Hein Arina menegaskan, tak ada bukti bahwa dana hibah mengalir ke rekening pribadi. 

Pengelolaan dilakukan secara kolektif melalui gereja. 

"Saya hanyalah seorang pendeta yang tidak paham birokrasi, tapi yang saya lakukan berasal dari hati nurani yang murni," katanya. 

Saat itu, Hein Arina pun mencurahkan isi hatinya.

Dia mengaku setiap orang Kristen pasti mendapat ujian. 

"Tapi saya tak menyangka, ujian datang seberat ini," kata dia. 

Hein Arina mengaku dibalik senyumnya yang senantiasa ia munculkan di persidangan, ada rasa sakit. 

Terutama saat orang yang ia cintai difitnah dengan hal yang tak benar. 

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved