Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Opini

‘Eksistensi Hutan Kota', Sebuah Keniscayaan Hidup Sehat

KOTA tempat kita tinggal adalah wilayah hunian yang perlu didukung dengan kebijakan hutan kota

Editor: David_Kusuma
ISTIMEWA
Adi Tucunan 

Kota tempat di mana ada begitu banyak polusi, kebisingan dan ketidakteraturan akan cenderung menyebabkan stress kronis maupun gangguan fisik lainnya. Sama halnya dengan kajian dari World Resources Institute yang menjelaskan bagaimana hutan kota dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Mereka menyebutkan beberapa hal yang akan terjadi jika kita memiliki hutan kota: pohon dan hutan dapat mengubah iklim mikro dan kualitas udara; pohon dan hutan dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik masyarakat sekitarnya; hutan secara khusus dapat menyediakan cetak biru tumbuhan obat-obatan baru; hutan juga bisa mendukung sebagai pollinator suplai makanan di perkotaan; perlindungan hutan dengan keragaman hayati dapat mengurangi risiko penyebaran penyakit dan zoonotic; hutan dan pohon membantu membangun komunitas.

Begitu pula, hutan kota dapat menjadi pendukung sistem air di kota dan mengurangi risiko bencana, antara lain menyediakan air bersih, mencegah terjadi banjir, meningkatkan suplai air yang konsisten dan stabil. Ini semua tentu saja akan memberikan efek terhadap kesehatan manusia dalam jangka panjang.

Intinya, kita tidak hanya berbicara tentang menyelamatkan ekosistem hutan di dalamnya tetapi juga menyelamatkan peradaban manusia ke depan dengan menjaga kualitas hidupnya tetap sehat. Pemerintah suatu kota perlu mengarahkan perhatiannya kepada sebuah sistem yang menjaga ekosistem kota menjadi lebih sehat, dengan berupaya mengeluarkan sebuah kebijakan yang pro kepada lingkungan tempat kita tinggal.

Tidak ada gunanya kita hidup dalam kota yang masyarakatnya hanya merasakan masalah fisik dan mental serta sosial ke depan akibat kurang berpihaknya pemerintah kepada upaya membangun infrastruktur pendukung untuk menyehatkan publik.

Pemerintah sebagai regulator dan fasilitator harus berupaya menjadikan hutan kota sebagai skala prioritas jika masih mau melihat masyarakatnya sehat dan lingkungan terjaga keseimbangannya. Saya pikir, ini harus dimulai dengan komitmen tinggi untuk berbuat sesuatu yang positif dan berdampak jangka panjang, dengan paradigma yang berubah bahwa masyarakat harus disejahterakan dan disehatkan.

Pemerintah tidak boleh hanya berpihak pada para pemodal dan investor untuk membangun skala ekonomi yang lebih luas, tetap lebih daripada itu harus mampu menjaga keseimbangan. Semua instrumen negara kalau perlu digerakkan untuk membuat kota menjadi hijau dan bersih.

Salah satu dari poin SDG’s yang dikeluarkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa yaitu poin 11 adalah menciptakan kota dan pemukiman berkelanjutan, yang di dalamnya adalah membuat perkotaan dan pemukiman manusia menjadi inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan.

Ini harus menjadi perhatian dan fokus pemerintah karena sampai tahun 2030, masyarakat dunia itu dihuni oleh 60 persen dari total penghuni bumi.

Perlu ada grand-design yang baik dari setiap pemerintah kota untuk membangun kotanya menjadi jauh lebih hijau, sehat, bersih dan bermartabat bukan dengan gedung-gedung tinggi, pusat perbelanjaan, dan padatnya pemukiman tanpa kendali.

Jika mau melihat generasi ke depan kita yang sehat secara fisik maupun mental, pemerintah sebuah kota perlu mengkaji secara detil dan mendalam serta memiliki keterbukaan pandangan untuk menjawab tantangan hari ini bahwa kita membutuhkan hutan kota lebih daripada masa sebelumnya, karena peperangan sesungguhnya kita adalah dengan diri kita sendiri yang tidak terlalu peduli dengan kemajuan sebuah kota untuk menjadi lebih sehat.

Pikirkan tentang masa depan generasi hari ini, adalah sebuah langkah kongkrit yang jauh lebih menguntungkan dibanding mengalokasikan dana besar untuk biaya pengobatan masyarakat karena terdampak dari kebijakan bodoh kita yang tidak peduli dengan ekosistem lingkungan kota.

Kampanye kepala daerah atau legislatif di Indonesia, wajib memasukan agenda untuk menciptakan hutan kota yang produktif, bukannya menjanjikan lebih banyak program kebohongan belaka yang tidak pernah mereka lakukan setelah berkuasa. Karena pemimpin kota yang baik adalah yang mendengar bisikan alam dan manusia di dalamnya yang harus mereka sejahterakan dan sehatkan. (*)

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Polisi Sipil, Bukan Alat Kekuasaan

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved