Catatan Wartawan
Di Balik Kungfu Tidur di Atas Tali Biksu Shaolin
Cara melepaskan diri dari penderitaan adalah melawan ego dan keinginan. Penulis banyak belajar dari biksu.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
Opini oleh: Arthur Rompis
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Hidup adalah penderitaan.
Cara untuk melepaskan diri dari penderitaan adalah melawan ego dan keinginan.
Bisakah ajaran Shidarta Gautama ini dipraktikkan dalam dunia modern yang berciri individulistis?
Mungkin saja bisa kalau terbiasa, dengan latihan terus-menerus dan keras, serta disiplin penuh.
Sebelumnya saya pikir itu muskil.
Sebelum saya meliput pelatihan Pabbajja Samanera dan Atthasilani angkatan di Panti Samadhi Kebun Kesadaran Desa Kolongan, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minut, Sulawesi Utara, beberapa waktu lalu.
Pesertanya anak SD, SMP, dan SMA.
Sebulan penuh mereka jalani pelatihan ala Biksu.
Rambut digunduli untuk pria, tidur beralaskan tripleks.
Tiap hari isi waktu dengan meditasi, berpuasa, dan mengerjakan pekerjaan rumahan seperti mencuci, menyapu, dan lainnya.
Ada seabrek larangan, misalnya tidak bisa membunuh binatang, tidak bisa dengan lawan jenis, dan tidak bisa makan selain sayuran.
Tapi yang paling berat adalah tidak bisa main ponsel, nonton TV pun tidak bisa.
Padahal waktu itu musim piala dunia.
Bisa dibayangkan, bagaimana rasanya sebulan penuh menjalankan ritus demikian.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.