Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Jasad Viransi Dimakamkan Dekat Ibunya, Hukum Tua: Almarhumah Aktif di Kegiatan Pemuda

Jenazah Viransi dijemput oleh ayahnya Vadri Tarek, hukum tua, sanak keluarga dan Aipda Ramli Sambiran.

Tribun Manado
Penyerahan jenazah Viransi Tarek dari kepolisian kepada keluarga di RS Bhayangkara Manado, Kamis (31/1/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Manado Christian Wayongkere

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Jenasah Viransi Tarek (20), warga Desa Kalait 3, Kecamatan Tolouan Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), kini telah dikebumikan, Kamis (31/1/2019).

Keluarga dan pemerintah Desa Kalait telah menggelar ibadah pemakaman korban di rumah kediaman adik dari ayah korban di Desa Kalait 3.

"Hari ini setibanya jasad dari instalasi kamar jenasah RS Bhayangkara Manado, langsung dilakukan ibadah pemakaman lalu dikebumikan di pekuburan umum Desa Kalait 1," kata Royke Tarek, Hukum Tua Desa Kalait 3, kepada Tribun Manado di sela menunggu keberangkatan jenazah dari RS Bhayangkara, Kamis (31/1).

Menurut Kapala Unit Reserse Kriminal Polsek Touluaan Aipda Ramli Sambiran, jenazah korban dimakamkan tepat di samping makam ibunya.

Baca: Penemuan Mayat di Desa Kalait, Ayah Korban Sebut Viransi Tarek Keluar Rumah Bersama Seorang Pria

Jenazah Viransi dijemput oleh ayahnya Vadri Tarek, hukum tua, sanak keluarga dan Aipda Ramli Sambiran.

Sebelum dibawa, dilakukan penandatanganan surat serah terima jenazah antara pihak Rumah Sakit Bhayangkara dengan keluarga korban.

Aktif di Pemuda

Hukum Tua Royke masih saudara dengan keluarga korban. Dia mengatakan, sosok almarhumah keseharian bergaul dan bermasyarakat dengan rekan sebaya, aktif dalam kegiatan kemasyarakatan dan kepemudaan.

"Sebagai pemerintah dan keluarga menilai, meski dia sudah kehilangan sang ibu, hanya tinggal bersama ayah dan omanya, dia sangat rajin membantu di rumah terutama pada oma. Almarhumah cukup dekat dengan omanya," kata Royke.

Baca: Autopsi Mayat di Kalait, Gigi Korban Ompong di Sebelah Kiri Atas, Polisi Tunggu Hasil Resmi

Sebagai hukum tua dan keluarga dia berharap pihak berwajib menuntaskan masalah ini agar terang benderang.

Kematian Viransi hingga kini masih misteri. Jenazahnya ditemukan tinggal tulang belulang di dekat jalan antara Desa Kalait Raya dan Desa Tambelang, Kabupaten Minahasa Tenggara.

Hasil autopsi awal tidak mendapat adanya tanda kekerasan.

Vadri, sang ayah, tak menduga kalau sesosok jenazah yang ditemukan itu adalah anaknya.

Dia mengaku sang anak keluar dari rumah sejak tanggal 2 Januari 2019 bersama teman pria. Ia tidak kembali hingga diketahui dalam kondisi sudah tak bernyawa.

Baca: Mayat di Perkebunan Batu Buaya Desa Kalait Diduga Bernama Firansia Terek, Ini Akun Facebooknya!

Selama anaknya tak pulang ke rumah, Vadri tak melapor ke kantor polisi.

Sampai peristiwa penemuan jenazah pada Senin (28/1/2019), dia mengaku mengenali pakaian (celana) yang dipakai korban mirip dengan yang dipakai anaknya.

"Warnanya abu-abu, kalau wajahnya sudah tak dikenali karena sudah jadi tengkorak," kata dia.

Sosok Viransi, menurut sang ayah, adalah anak yang baik dan cantik. Viransi merupakan anak yang sudah menamatkan pendidikan di SMA Negeri 1 Lobu, Mitra.

Kapolsek Touluaan Iptu Derry Eko Setiawan mengatakan, proses autopsi oleh dokter ahli forensik dr Johanis Malo telah selesai di Instalasi Kamar Jenazah RS Bhayangkara sejak Selasa (29/1/2019).

"Dari hasil autopsi secara lisan dr Malo menyatakan bawah tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, namun bukan berarti tidak ada tindak pidana penganiayaan," kata Derry, Rabu (30/1/2019).

BERITA POPULER:

Baca: KPU RI Umumkan 49 Caleg Eks Koruptor, 4 Orang dari Sulut, Berikut Data Diri dan Kasus Mereka

Baca: Pemda Bolmong Pindahkan Kas Daerah dari Bank SulutGo: Begini Kata Gubernur Olly

Baca: Heboh Video Mesum Remaja Menyebar di WhatsApp, Lokasi Pengambilan Video Diduga di Langowan Minahasa

Menurutnya, dari autopsi yang dilakukan, ditemukan gigi ompong di sebalah kiri atas. Fakta itu setelah dikonfirmasikan kepada ayah korban, memang benar gigi sudah copot di sebelah kiri atas sejak masih hidup.

Kapolres Minsel AKPB FX Winardi Prabowo melalui Kasat Reskrim AKP Ari Prakoso mengatakan, kondisi mayat sudah membusuk di bagian kepala, tinggal tengkorak. Tengkorak sudah terpisah dari badan dan bagian perut sudah tidak ada.

"Tinggal tersisa tulang rusuk dan tidak dapat dikenali. Mayat memakai baju kaus merah muda dan celana pendek hitam," kata dia, Rabu (30/1/2019).

Kata Prakoso, jenazah ditemukan di perkebunan Batu Buaya milik dari OT Liwe. Frike Monolimai, warga yang pertama kali menemukan jenazah. (*)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved