Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Edisi Minggu History

(History) Kisah Ular Besar dan Limbah Beracun di Danau Messel Ratatotok

Danau Messel, bekas galian material PT Newmont Minahasa Raya kini menjadi danau.

Penulis: | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO/VALDY SUAK
Danau Messel di Ratatotok 

TRIBUNMANADO.CO.ID, RATATOTOK - Tak hanya menyisakan kisah panjang bagi masyarakat, hengkangnya PT Newmont Minahasa Raya (NMR) juga meninggalkan obejk wisata yang kini semakin dikenal.

Danau Messel, bekas galian material PT NMR kini menjadi danau.

Saat pengeboran di kedalaman ratusan meter, galian tersebut mengeluarkan air dan menyerupai danau.

Kisah panjang adanya danau messel seiring dengan pasang surutnya PT NMR.

Sejak menandatangani kontrak karya pada tanggal 6 November 1986 dengan pemerintah yang mengizinkan NMR menggali emas di wilayah Ratatotok.

Baca: (Traveling) Cafe dan Outbound Seru di Ketama Adventure Park Tondano

Baca: (Travelling) Belajar Arti Kerukunan dari Warga Mopuya

Baca: (Traveling) Air Terjun Pararangen Kayuuwi, Bisa Mandi Air Hangat atau Dingin

Baca: (Traveling) Memanjakan Diri di Pantai Pasir Putih Loyow

Baca: Viral! Keindahan Tanjung Silar Bagai Pantai Navagio di Film Descendants of the Sun

Danau Messel pun perlahan mulai hadir, menjadi titik pengambilan meterial batu emas.

Sebelumnya, kendaraan berat pun lalu lalang dalam lubang dengan luas lingkar sekitar 200.

Semakin dalam galian, air pun perlahan mulai keluar dan menutup seluruh lubang.

 Mulai Menakutkan

Namun kengerian muncul sejak PT NMR memutuskan untuk berhenti mengekplorasi lokasi tersebut sejak munculnya masalah dengan warga Teluk Buyat.

Jarang disentuh serta dikunjungi, berbagai cerita muncul dari Danau Messel.

Salah satunya kisah ular besar yang membuat danau tersebut jarang dikunjungi.

Baca: (History) Negeri Tandurusa, Bermula dari Perkebunan ‘Tanduk Rusa Cabang Enam’

Baca: (History) Sejarah Terbentuknya Tata Kota Tondano, Ternyata Dibangun Inggris Begini

Baca: (History) Setelah Raja Kaidipang Menjadi Kristen

"Iya, di situ ada yang sempat lihat ular besar masuk dalam danau," kata Inggie Aer, warga sekitar.

Menurutnya, sejak ada cerita itu danau jarang dikunjungi.

"Tak ada yang berani mendekati air di messel itu," ungkapnya.

Warna hijau membiru air dalam danau menambah kengerian bagi yang memercayai kisah ular tersebut.

Baca: (Kuliner) Di Warong Kobong, Rasa Tak Bisa Bohong

Baca: (Kuliner) Lezatnya Ikan Bakar Rica Kampung di Rumah Makan Ikang Jubi

Baca: (Kuliner) Bebek Cabai Hijau di Cafe Griya Sintesa, Lezatnya Tak Terlupakan

Tak hanya itu, menjadi titik utama perusahaan pertambangan membuat bayangan racun limbah ada di danau tersebut.

Ada yang takut kesitu karena katanya danau itu beracun," tambahnya.

 Mitos Terbantahkan

Danau buatan di bekas daerah tambang PT Newmont Minahasa Raya
Danau buatan di bekas daerah tambang PT Newmont Minahasa Raya (TRIBUNMANADO/VALDY SUAK)

Meski begitu semua itu terpatahkan.

Saat ini semakin banyak warga baik lokal maupun dari luar daerah datang ke danau tersebut.

Semua yang pernah menginjakkan kaki di seputaran danau mengaku tak pernah melihat ular.

Baca: (Smart Women) Syefi Tumurang, Waktu Libur Sama Kualitasnya Waktu Kerja

Baca: (Smart Women) Zuleyha Nikmah Kaunang, Jatuh Cinta Lagi

Baca: (Smart Women) Yoseo Maya Pong Masak: Tak Langsung Menyerah

Baca: (Smart Woman) Regina Sofia - Buktikan Mandiri, Orangtua pun Langsung Mendukung

Baca: (Smart Woman) Laura Kamu: Jadi Guru Butuh Kesabaran Ekstra

Baca: (Smart Woman) Kartika Devi Tanos: Selalu Buat Matriks Kegiatan

"Tak ada ular di situ, saya saja sering pergi untuk ambil foto di situ," kata Ryano Tumbel, warga sekitar.

Ia mengaku lokasi tersebut bahkan sudah menjadi tempat peminat fotografer.

"Bahkan beberapa pilot drone sudah pernah ke situ untuk ambil gambar," ungkpanya.

Bahaya limbah pada danau juga diakui tak ada.

Kasim Malolonto, tokoh masyarakat setempat sekaligus bekas pekerja PT NMR, membantah hal tersebut.

"Di situ bukan jalur pembuangan limbah, di situ tidak berbahaya," ungkapnya.

Dia mengatakan, hal itu dibuktikan dengan adanya ikan yang dilepas di danau tersebut.

"Ada ribuan ikan yang dilepas di danau tersebut. Sampai saat ini ikan di situ masih hidup, warga pun sering memancing dan mengonsumsi ikan di situ," jelasnya.

Baca: (Community) Group Realita in Manado Aktif Gelar Bakti Sosial

Baca: (Community) Kisah Sanggar Teater Tasumaro Sangihe, Dulu di Jalan, Kini Tampil di Panggung

Baca: (Community) Kenal Lebih Dekat Tim Paniki Rimbas Tiga Polresta Manado

Baca: (Community) Arrow Famz, Komunitas dengan Beragam Bakat

 Akan Menjadi Kebun Raya

Kasim mengatakan, lokasi tersebut akan disulap menjadi tempat yang menarik.

"Itu sudah jadi lokasi megaproyek kebun raya, ke depan saya yakin akan jadi tempat menarik. Semua cerita atau mitos danau tersebut akan hilang dengan pembangunan yang ada," tandanya.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved