(Community) Kenal Lebih Dekat Tim Paniki Rimbas Tiga Polresta Manado
"Kalau sudah bergabung dengan institusi kepolisian maka tugas dan tanggung jawab harus jadi prioritas,"
Penulis: Nielton Durado | Editor: Aldi Ponge
Laporan Wartawan Tribun Manado Nielton Durado
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Turn back crime alias berantas kejahatan menjadi tugas polisi, terutama mereka yang tergabung dalam Tim Paniki Rimbas Tiga Polresta Manado.
Mereka hadir di tengah meningkatnya angka kriminalitas jalanan di Kota Manado.
Awalnya pada Juli 2015, hanya ada dua Tim Paniki yang dibentuk oleh Polresta Manado. Karena kebutuhan pengamanan kota Manado, pada September 2015 tim Paniki Rimbas Tiga resmi dibentuk.
Saat ini tim anti bandit Polresta Manado itu dikomandoi Aiptu Karimuddin. Berbincang dengan Tribun Manado, Jumat (13/10/2017) malam di Markas Komando Polresta Manado, Karimuddin menuturkan bahwa banyak suka dan duka ketika dirinya berpatroli menjaga Kota Manado.
"Dalam satu hari kami piket 12 jam, jadi kalau masuk pukul 08.00, harus pulang pukul 20.00 Wita. Begitupula kalau piket pada malam hari," kata dia.
Belum pula proses penyelidikan yang mereka lakukan setiap hari.
"Proses penyelidikan tiap hari, sampai kasus terbongkar baru selesai," jelas dia.
Karimuddin menambahkan bahwa ketika berpatroli di wilayah hukum Polresta mereka juga sering mendapatkan sambutan tidak menyenangkan seperti terdapat pelemparan di mobil dan sebagainya.
"Tapi kebanyakan yang melakukan itu sembunyi‑sembunyi, jadi usai melempar mereka langsung lari. Hal seperti ini memang biasa, karena pasti ada beberapa anak muda yang tidak terima ketika kami amankan," kata dia.
Selain dilempari, mereka juga sering diteriaki ketika melakukan patroli. "Ada juga orang mabuk yang sering berteriak kalau kami patroli, dan jika kedapatan maka langsung kami amankan," aku dia.
Brigadir Wayan Wardana, anggota tim, mengaku ketika ia bergabung dengan tim dirinya merasa lebih banyak dekat dengan masyarakat.
"Keluhan dan Informasi‑informasi bisa digali melalui mereka," ucap Wayan.
Memang terkadang, keluarga harus banyak ditinggalkan karena sering turun ke lapangan.
"Kalau sudah bergabung dengan institusi kepolisian maka tugas dan tanggung jawab harus jadi prioritas," kata dia.