Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Edisi Minggu Smart Women

(Smart Women) Yoseo Maya Pong Masak: Tak Langsung Menyerah

Pekerjaan tersebut memberikan banyak manfaat untuk mengembangkan diri menjadi semakin lebih baik lagi.

Penulis: | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO/HANDHIKA DAWANGI
Yoseo Maya Pong Masak 

Laporan Wartawan Tribun Manado Herviansyah

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Menjadi wanita karier di perusahaan swasta menjadi pekerjaan yang digeluti Yoseo Maya Pong Masak sejak Februari 2015. Pekerjaan tersebut memberikan banyak manfaat untuk mengembangkan diri menjadi semakin lebih baik lagi.

"Pekerjaan yang sedang saya geluti saat ini sangat menantang," ujarnya.

Hal tersebut membantu dia dalam mengembangkan kreativitas dan kapabilitas dalam profesi yang digelutinya. Apalagi kreativitas diperlukan agar pekerjaannya yang berhubungan dengan kehumasan diperlukan sehingga hubungan baik antara perusahaannya dengan pihak lain dapat terus terjalin.

Begitu pula dengan kapabilitas diperlukan untuk membuat seluruh pekerjaannya dapat berjalan dengan lancar.

"Pekerjaan ini juga meningkatkan kemampuan dalam diri saya," katanya.

Namun, dalam setiap pekerjaan tidak selalu berjalan mulus. Selalu saja ada kesulitan menghadang. Meski begitu, dia tak langsung menyerah begitu saja, melainkan mencari jalan keluar.

"Bila menghadapi kesulitan, yang saya hadapi adalah pertama‑tama mengevaluasi prosesnya kenapa sampai menjumpai kesulitan," ungkap wanita kelahiran Tana Toraja, 3 Juni 1988.

Setelah itu mencoba mencari solusi dengan berdiskusi dengan leader untuk jalan keluar terbaik. "Menghadapi kesulitan selalu ada jalan keluar terbaik," katanya.

Dia bersyukur dengan pencapaian yang telah diraih selama ini. Tanpa adanya Tuhan tidak mungkin semua ini bisa didapatkan.

Berbagi Kisah dan Foto

Waktu libur bekerja biasanya tak disia‑siakan oleh wanita dengan panggilan akrab Maya. Dia menyusun rencana untuk mengeksplorasi tempat baru di sekitarnya, dibanding pergi ke mal.

Bisa ke beberapa tempat wisata, kadang juga ia mendatangi daerah baru yang belum banyak pengunjungnya.

Alumnus Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta ini telah mengunjungi sejumlah daerah terpencil di Pontianak, Banjarmasin, dan Sulawesi Selatan.

Bisanya untuk ke melakukan perjalanan tersebut membutuhkan waktu dua sampai tiga hari.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved