Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Opini

QRIS dan Masa Depan Ekonomi Digital Indonesia

Saatnya semua pihak saling bersinergi, berkolaborasi untuk memperluas penggunaan QRIS guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang adil dan berkelanjutan.

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Handhika Dawangi
Tribun Manado/Fernando Lumowa
QRIS - Ilustrasi QRIS ditempatkan di kasir sebuah rumah makan di Manado.  

QRIS dan Masa Depan Ekonomi Digital Indonesia: Peluang, Tantangan dan Harapan

Oleh: 
Raja Alfredo Siregar : Plt. Kepala Unit Kehumasan BI
Christian Elric Y. Koba : Asisten Analis Unit Kehumasan BI

DALAM beberapa tahun terakhir, Indonesia menyaksikan akselerasi transformasi digital yang luar biasa, terutama dalam sistem pembayaran. 

Salah satu inovasi yang menjadi tulang punggung perubahan ini adalah Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), sistem pembayaran berbasis kode QR yang distandarkan oleh Bank Indonesia (BI). 

Dengan semangat inklusi keuangan didukung efektivitas dan efisiensi, QRIS telah mampu menjangkau jutaan pelaku usaha, khususnya di sektor UMKM sebagai new source of growth dan memberikan kemudahan dalam bertransaksi bagi masyarakat luas.

Data terbaru pada April 2025 menunjukkan pencapaian luar biasa QRIS yakni jumlah merchant telah mencapai 38,7 juta atau semakin mendekati target 2025 sebanyak 40 juta. 

Selain itu, volume transaksi juga tercatat lebih dari 3,7 miliar dengan nominal transaksi mencapai Rp 96,6 triliun. Nilai tersebut meningkat 119 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 

Kebijakan MDR 0 persen untuk transaksi QRIS UMI hingga Rp 500.000 turut mendongkrak pertumbuhan ini. 

Dari sisi pengguna, menunjukkan bahwa jumlah pengguna QRIS di Indonesia telah mencapai 56,5 juta atau terdapat kenaikan 1,1 juta pengguna di tahun 2025. 

BI memiliki peran sentral dalam mendorong perkembangan transaksi digital terutama melalui kanal pembayaran QRIS

Melalui kebijakan pro-growth yang tertuang dalam Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030, BI mengarahkan digitalisasi sistem pembayaran secara menyeluruh. 

Pada tahun 2030, nilai pembayaran digital Indonesia diproyeksikan dapat mencapai 251 miliar transaksi, tumbuh hampir 7 (tujuh) kali lipat dibandingkan tahun 2024.

Di Provinsi Sulawesi Utara, dampak positif QRIS sangat nyata, terlihat dari kenaikan jumlah pengguna, merchant dan volume transaksi. 

Pada April 2025, Pengguna QRIS di Sulawesi Utara hampir mencapai angka 500.000 pengguna, sementara merchant QRIS tercatat lebih dari 327.000. 

Pada akhir tahun 2025, akseptasi masyarakat Sulawesi Utara akan semakin meningkat dengan perkiraan mencapai 525.000 pengguna dan 350.000 merchant. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved