Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Perceraian di Manado

Angka Perceraian Tinggi di Manado, Begini Analisis Psikolog Preysi Siby

Beberapa faktor yang bisa memicu individu atau personal dengan yakin mengambil keputusan untuk bercerai

Editor: Erlina Langi
Dok. Preysi Siby
TANGGAPAN: Psikolog Preysi Siby tanggapi tingginya kasus perceraian di Manado. Hal ini bukanlah semata-mata persoalan individu atau personal  

Juga Kondisi ekonomi dan tekanan hidup. Faktor ekonomi juga berperan besar.

Stres karena masalah keuangan sering menjadi pemicu konflik rumah tangga, dan bila tak tertangani, dapat berujung pada perceraian.Untuk mengatasi anggapan bahwa perceraian adalah sesuatu yang “biasa”, pendekatan yang perlu dilakukan antara lain:

Pendidikan pra-nikah: Calon pasangan perlu dibekali pemahaman soal komitmen, komunikasi, dan dinamika keluarga. 

Konseling keluarga: Masyarakat perlu diberi akses dan edukasi soal pentingnya konseling sebagai langkah preventif sebelum memutuskan bercerai.

Peran media yang berimbang: Media bisa membantu dengan menyajikan narasi yang lebih mendalam, tidak hanya menyoroti kasus cerai, tapi juga upaya rekonsiliasi atau edukasi seputar pernikahan sehat.

Perceraian memang bisa menjadi pilihan terakhir dalam hubungan yang penuh kekerasan atau toksik. 

Tapi bila masyarakat terlalu mudah menganggapnya biasa, kita khawatir akan kehilangan semangat memperjuangkan hubungan yang sehat dan saling mendukung. (Art)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved