Perceraian di Manado
Angka Perceraian Tinggi di Manado, Begini Analisis Psikolog Preysi Siby
Beberapa faktor yang bisa memicu individu atau personal dengan yakin mengambil keputusan untuk bercerai
Juga Kondisi ekonomi dan tekanan hidup. Faktor ekonomi juga berperan besar.
Stres karena masalah keuangan sering menjadi pemicu konflik rumah tangga, dan bila tak tertangani, dapat berujung pada perceraian.Untuk mengatasi anggapan bahwa perceraian adalah sesuatu yang “biasa”, pendekatan yang perlu dilakukan antara lain:
Pendidikan pra-nikah: Calon pasangan perlu dibekali pemahaman soal komitmen, komunikasi, dan dinamika keluarga.
Konseling keluarga: Masyarakat perlu diberi akses dan edukasi soal pentingnya konseling sebagai langkah preventif sebelum memutuskan bercerai.
Peran media yang berimbang: Media bisa membantu dengan menyajikan narasi yang lebih mendalam, tidak hanya menyoroti kasus cerai, tapi juga upaya rekonsiliasi atau edukasi seputar pernikahan sehat.
Perceraian memang bisa menjadi pilihan terakhir dalam hubungan yang penuh kekerasan atau toksik.
Tapi bila masyarakat terlalu mudah menganggapnya biasa, kita khawatir akan kehilangan semangat memperjuangkan hubungan yang sehat dan saling mendukung. (Art)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Sebanyak 648 Akta Cerai Dikeluarkan Sepanjang Januari hingga Juni 2024 di Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Pilih Cerai dengan Suami, Junita Ngaku Lelah Jadi Korban KDRT |
![]() |
---|
Cerita Edward Warga Manado Berpisah dengan Istri Pertamanya, 4 Tahun Alami Cekcok |
![]() |
---|
Kisah Sedih Perceraian di Manado Sulawesi Utara, Banyak Dipicu KDRT dan Orang Ketiga |
![]() |
---|
Masalah Ekonomi dan Selingkuh, Dua Sebab Perceraian Marak Saat PPKM di Manado |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.