Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Perceraian di Manado

Kisah Sedih Perceraian di Manado Sulawesi Utara, Banyak Dipicu KDRT dan Orang Ketiga

Perceraian pun jadi pilihan akhir setelah berbagai cara yang ditempuh tak berhasil. Simak saja pengalaman Mario. Warga Manado, Sulawesi Utara.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
michaellovell.com
Ilustrasi perceraian. 

MANADO, TRIBUNMANADO.CO.ID - Tak hanya perkawinan. Covid 19 juga menyuburkan perceraian. Pemicunya PSBB

Pasangan yang bekerja di luar daerah, tak bisa balik rumah, gegara terhalang PSBB.

Terpisah jarak, akhirnya orang ketiga hadir.

Perceraian pun jadi pilihan akhir setelah berbagai cara yang ditempuh tak berhasil.

Simak saja pengalaman Mario. Warga Manado, Sulawesi Utara, ini baru setahun bercerai. 

"April ini sudah setahun," katanya.

Mario menuturkan perceraiannya diawali dari PSBB lalu.

Kala itu, ia yang bekerja di Kotamobagu tak bisa balik Manado gara gara pandemi.

"Kala itu bisa saja saya terobos tapi jika saya balik Kotamobagu nanti, saya bisa dikucilkan karena waktu itu di Kotamobagu belum ada Covid, dan jika dikucilkan ini akan berbahaya bagi pekerjaan saya," kata dia. 

Mario mengaku perangai istrinya berubah sejak sebelum Covid. Dia sering tak menyahut telepon.

Aroma perselingkuhan tercium.

"Namun ia tak ngaku," kata dia. 

Suatu waktu, dirinya buka FB. Dalam suatu siaran langsung nampak sang istri tengah berpelukan dengan pria lain.

"Saya tanya dia langsung ngaku, dia katakan sudah tak mau hidup sama saya," katanya. 

Mario masih mencoba mempertahankan biduk rumah tangganya. Dengan segala cara. Demi anak anak. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved