Opini
Kita Semua Telah MenyalibkanNya
Manado, Sulawesi Utara, berkabung demi merayakan suatu hari paling gelap dalam sejarah. Penyaliban Yesus Kristus.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Yesus yang lain sebagai sang pembuat mujizat, pemberi kekayaan dan rezeki.
Atau hamba Tuhan yang hidup hedon, yang di mimbar meminta orang miskin untuk memberi dan dalam keseharian hanya melayani orang kaya.
Hamba Tuhan yang tak mau menegur dosa politisi, karena silau dengan kekuasaan mereka.
Ataukah majelis yang menjadikan pelayan Kristus sebagai profesi batu loncatan untuk kemuliaan duniawi.
Mungkin saja para politikus yang membeli rakyat dengan serangan fajar dan menjual mereka di pasar yang bernama Demokrasi.
Atau para kepala daerah yang mencium pipi rakyat untuk mengkhianati mereka.
Atau para aktivis yang membela rakyat demi bisa berkawan dengan penguasa.
Ataukah para polisi, jaksa dan hakim yang pintar berakrobat hukum, mengubah orang salah jadi benar dan orang benar jadi salah.
Bisa saja itu seniman, yang gemar menyanyikan lagu tentang perselingkuhan atau bersajak tentang orang ketiga.
Atau jangan jangan itu saya, seorang wartawan yang jadi gemuk karena gosip, yang kian kian "menghibur yang kuasa dan menegur yang papah". Ya kita semua telah menyalibkanNya. (Arthur Rompis)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.