Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Catatan Wartawan

Li Ceng Hai

Kuntao di Lili Loyor diduga berasal dari Kuil Shaolin. Di Lili Loyor, Kuntao Shaolin bercampur dengan seni bela diri lain.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Arthur Rompis/Tribunmanado
Klenteng Ban Hin Kiong Kampung Cina Manado, Sulawesi Utara. 

Tapi murid - muridnya mendirikan dua perguruan yakni perguruan Laba-Laba dan Perguruan Tukang Sapu. 

Ayah dari Vong yakni Qwe Heng Ciat bergabung di perguruan Laba-Laba. 

Ada pula Ku Seng yang bergabung di sana. 

Terkait Perguruan Laba-Laba ini ada cerita menarik. 

Konon, para pemuda dari Perguruan laba-laba ini ikut membantu para pejuang dalam merebut tangsi militer di Teling dalam peristiwa Merah Putih 14 Februari.

Namun kisah ini butuh penelusuran lebih lanjut. 

Ku Seng kemudian mendirikan Garuda Putih, seni bela diri yang pernah sangat terkenal di Sulawesi Utara.

"Sementara ayah saya dirikan perguruan Burung Hong," kata dia. 

Ia menuturkan, sang ayah tetap mempertahankan Kuntao yang original.

Zaman itu, ada ilmu tertentu dari Kuntao yang hanya boleh diajarkan para keluarga. 

Sedang Ku Seng lebih adaptif. 

Ia mencampurkan Kuntao dengan seni bela diri Karate dan Silat. 

Garuda Putih kemudian bernaung di bawah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). 

Vong mendapatkan didikan Kuntao yang keras dari ayahnya. 

"Saya ingat sering disuruh memasang kuda kuda menunggang kuda (Maju) dan kaki ditaruh gelas, itu berlangsung enam bulan, kemudian latihan kuda - kuda lagi, baru setelah kuda kuda kuat dilanjutkan dengan pelatihan jurus," katanya. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved