Polisi Tembak Debt Collector
Terungkap Penyebab Polisi Tusuk dan Tembak Debt Collector di Palembang, Begini Cerita Istri Aiptu FN
Menurut Desrummiaty (43) istri Aiptu FN, suaminya sampai mengeluarkan senjata api dan senjata tajam dikarenakan mendapat kekerasan dari debt collector
TRIBUNMANADO.CO.ID - Viral di media sosial beberapa waktu lalu kasus oknum polisi tembak dan tusuk debt collector di Palembang.
Kasus tersebut kini memasuki babak baru dengan kedua pihak yang kini saling lapor.
Menurut Desrummiaty (43) istri Aiptu FN, suaminya sampai mengeluarkan senjata api dan senjata tajam dikarenakan mendapat kekerasan dari debt collector yang ingin merampas STNK mobil mereka.
Mirisnya, peristiwa itu terjadi di depan anak-anaknya yang sedang berada di dalam mobil sehingga membuat mereka merasa trauma.
Baca juga: BREAKING NEWS: Komplotan Pencuri Tiang Jaringan Fiber Optic Ditangkap Tim Resmob Polda Sulut
Setelah viral, Desrummiaty (43), istri Aiptu FN, anggota polisi yang melakukan penusukan dan penembakan terhadap dua debt collector di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) kini buka suara.
Diberitakan sebelumnya, Aiptu FN melakukan penembakan hingga penusukan kepada para debt collector di parkiran Mall Psx, di jalan Pom IX, Palembang, Sumsel, Sabtu (23/3/2024), pukul 14.00 WIB.
Peristiwa menegangkan itu bahkan direkam oleh seorang pria yang berada di lokasi kejadian dan viral di media sosial.
Melaui kuasa hukumnya, Desrummiaty mengatakan sebelum melakukan penusukan dan penembakan, suaminya sempat mendapat tindak kekerasan dari para debt collector.
Kuasa hukum Aiptu FN, Rizal Syamsul SH l menyebut kejadian itu berawal saat ada dua orang yang mendekat yang seolah-olah mengenal Aiptu FN.
Saat itu, anggota Polres Lubuklinggau itu dan Desrummiaty tak menghiraukannya dan langsung masuk ke dalam mobil bersama anak-anaknya.
Saat berada di dalam mobil dan hendak keluar dari area parkir, dua mobil yang dikendarai para debt collector menghadang Aiptu FN.
"Menurut informasi istri Aiptu FN, ada sekitar 12 orang debt collector yang ada di lokasi. Mereka dua mobil, satu hadang dari depan satu lagi dari belakang," ujar Rizal Syamsul SH, Minggu (24/3/2024), dikutip dari TribunSumsel.com.
Salah satu debt collector lalu mendekati Aiptu FN dan menanyakan STNK.
Hal tersebut membuat Aiptu FN dan debt collector itu bersitegang.
"Karena bukan wewenang mereka menanyakan STNK, maka klien kami tidak mau menunjukkan sampai debt collector merampas kunci mobil dan mengalami luka di tangan karena ada tarik menarik kunci, " ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.