Catatan Wartawan
Kisah Cakrabirawa Anti PKI dari Minahasa Sulawesi Utara, Nyaris Hajar Letkol Untung
Seorang Cakrabirawa asal Minahasa membagikan kisah hidupnya. Ia mengaku nyaris menghajar Letkol Untung.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
Semua peristiwa ia ingat secara detail.
Bahkan ada untold story yang ia tahu dan tak pernah tercatat dalam buku sejarah.
Saya mewawancarai Frans Pangkey di rumahnya yang beralamat Malalayang pada beberapa tahun lalu.
Dia masih sehat, jalannya tegap, tulang-tulangnya kuat.
"Itu karena latihan keras di masa muda dulu," katanya.
Ia paham beberapa kata dalam bahasa Belanda.
Menanti wawancara, ia sempat menyanyikan lagu Jepang yang dulu harus dinyanyikan pada pagi hari.
"Ini lagu tentang matahari. Mungkin karena mereka sembah matahari," katanya.
Agak sulit mewawancarai Frans Pangkey karena saat ditanyai dia malah banyak menasehati.
Nasehatnya selalu agar saya mencintai Pancasila.
Karena terlalu panjang, saya rangkum saja isi wawancara tersebut.
Frans Pangkey muda adalah pengawal Alex Kawilarang, pentolan Permesta.
Usianya kala itu masih belasan tahun.
Frans Pangkey dipercaya Alex karena sangat pemberani.
Saat mendampingi Alex bertemu dengan Nasution dalam perundingan damai Permesta-RI, Frans Pangkey sempat mendengar Alex Kawilarang memperingatkan Nasution akan bahaya PKI.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.