Catatan Wartawan
Kisah Cakrabirawa Anti PKI dari Minahasa Sulawesi Utara, Nyaris Hajar Letkol Untung
Seorang Cakrabirawa asal Minahasa membagikan kisah hidupnya. Ia mengaku nyaris menghajar Letkol Untung.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
Ini bagai ramalan akan kematian para jenderal.
"Nasution katakan jangan jadi katak dalam tempurung, kemudian dibalas Alex, kamu hati hati dengan PKI," katanya.
Permesta bubar.
Frans Pangkey termasuk satu orang yang direkrut TNI untuk bertarung di Irian Barat.
Saat seleksi ia nyaris tidak diangkut karena umurnya belum cukup.
"Pak Yani lihat saya berani, makanya dia tambahkan umur saya," katanya.
Di belantara Papua, ia bergabung dengan pasukan di bawah pimpinan Kumontoy.
Mereka dikenal berani dan punya ilmu kebal.
"Tak ada yang mati di pasukan kami," kata dia.
Dari belantara Papua, ia pindah ke tanah Jawa.
Baca juga: Berikut Bahan Kebutuhan Pokok yang Alami Kenaikan Harga di Manado Sulawesi Utara, Daging Ayam Juga
Baca juga: Fakta Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U17 2023, Presiden FIFA Ungkap Alasannya
Saat itu ada seleksi untuk direkrut jadi pasukan Cakrabirawa, dan Frans Pangkey mengikutinya.
Sarwo Edhi yang kelak dikenal sebagai penumpas PKI memimpin sendiri seleksi itu.
Suatu kali, Sarwo Edhi minta ada yang maju untuk dijadikan sasaran lempar pisau.
Hanya Frans Pangkey yang berani maju.
Sarwo Edhi kemudian melempar pisau.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.