Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Catatan Wartawan

Sang Guru dan Laskar Pelangi

Guru cabul. Inilah narasi di dunia pendidikan Sulut selang sepekan terakhir. Gentingnya keadaan hingga Wagub Sulut Steven Kandouw harus buka suara. 

|
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Tribun Manado
Murid pedalaman Bolmong. 

"Kepala saya pusing, kena sinar matahari," kata dia.

Waktu itu Dian tengah hamil. Nyaris ia beranak di atas mobil. 

Di desa itu ia menumpang tinggal di rumah aparat desa. Air sulit, harus ditimba sejauh ratusan meter. Pasokan listrik terbatas. 

Jangan berharap hiburan dari android. Daerah sinyal terdekat berjarak 5 kilometer. Kontras dengan Lolak, daerah asal Dian yang panas membara, daerah itu dingin.

Di malam hari, selimut kadang tak sanggup membendung hawa dingin. Ada 1001 tantangan dan ia nyaris menyerah. Tapi Dian menguatkan hati.

"Jadi guru adalah cita cita saya sejak kecil," kata dia.

Penderitaan itulah yang mengurapi Dian sebagai guru. 

Sosok dengan tubuh yang kecil dan lemah ini bertransformasi jadi super hero bagi anak anak SD di desa pedalaman tersebut.

Bukan karena digigit laba laba atau kena radiasi, tapi oleh cinta yang begitu kuat kepada anak didiknya. 

Perannya bagai Bu Mus, dalam Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.

Ia kerap mengajak mereka ke kebun atau bukit dan disana ia mengajar.

Dia menganggap muridnya adalah anak. Kadang para muridnya ikut nginap di rumahnya.

"Siang belajar di kelas, malam belajar di rumah saya," ujarnya. 

Ia guru yang menari di tengah badai. 

Kekurangan materi tak akan membuatnya risau.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Relawan Palsu dan Politik Rente

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved