Sejarah
Kenangan Reinhold Lontokan tentang Pergolakan Permesta di Sulawesi Utara: Tidak Ada yang Menang
Reinhold menuturkan, pembicaraan untuk kesepakatan damai itu bertempat di Desa Malenos Baru, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.
Editor:
Rizali Posumah
Setahun kemudian, pada 1958, markas besar Permesta dipindahkan ke Manado.
Pada tanggal 17 Februari 1958 diumumkan di Lapangan Sario Manado, bahwa Permesta menyatakan putus hubungan dengan pemerintah pusat.
Selama sekitar tiga tahun berperang melawan Militer RI, gerakan ini telah menimbulkan derita pada rakyat. Diperkirakan 15 ribu korban jiwa di Minahasa, 394 desa di seluruh Sulawesi Tengah dan Utara musnah.
Dan ada kurang lebih 2.499 nyawa prajurit TNI melayang, dan di pihak PRRI/Permesta diperkirakan sebanyak 22.174 prajurit dan simpatisan tewas. (Riz/Isak)
Berita Terkait: #Sejarah
Kisah AH Nasution, Pahlawan Nasional Indonesia, Konseptor Perang Gerilya yang Mendunia |
![]() |
---|
Kisah Amir Syarifuddin, Pejuang Tiga Zaman: Kolonial, Jepang, dan Revolusi RI |
![]() |
---|
Kisah di Balik Nama Es Teler: Dari Celetukan Mahasiswa UI hingga Legenda Metropole |
![]() |
---|
3 Agustus dalam Sejarah: Mantan Presiden Soeharto Jadi Tersangka Korupsi Rp 600 Triliun |
![]() |
---|
Kisah Tsar Terakhir Rusia: Kejatuhan Nicholas II dan Runtuhnya 300 Tahun Kekuasaan Romanov |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.