Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah

Kisah Tsar Terakhir Rusia: Kejatuhan Nicholas II dan Runtuhnya 300 Tahun Kekuasaan Romanov

Tsar Nicholas II, kaisar terakhir Rusia bersama istri dan kelima anaknya, dieksekusi oleh kaum Bolshevik di Yekaterinburg. 

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
META AI
SOSOK - Ilustrasi Tsar Nicholas II, kaisar terakhir Rusia. Gambar dibuat oleh Meta AI pada 16 Juli 2025. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pada malam sunyi antara 16 dan 17 Juli 1918, sebuah eksekusi diam-diam mengakhiri sejarah panjang Kekaisaran Rusia.

Tsar Nicholas II, kaisar terakhir Rusia bersama istri dan kelima anaknya, dieksekusi oleh kaum Bolshevik di Yekaterinburg. 

Peristiwa ini tidak hanya mengakhiri hidup keluarga Romanov, tapi juga menutup tirai tiga abad dinasti yang pernah berjaya membentuk peta kekuasaan Eropa Timur.

Jenazah keluarga kerajaan baru ditemukan puluhan tahun kemudian, pada 1979, oleh seorang arkeolog amatir.

Jejak hidup Tsar Nicholas II menyimpan rangkaian peristiwa yang mengubah nasib jutaan orang, mulai dari keputusan diplomatik yang keliru, ketidakcakapan memerintah, hingga ketergantungan pada tokoh mistik Rasputin.

Inilah biografisang Tsar yang kini dikenang sebagai martir oleh sebagian, dan diktator lemah oleh sebagian lain.

1. Masa Kecil dan Didikan Konservatif

Lahir pada 18 Mei 1868 (6 Mei menurut kalender Julian) di Istana Alexander, Saint Petersburg, Nicholas adalah putra sulung Tsar Alexander III dan Maria Feodorovna.

Sejak kecil, ia hidup dalam bayang-bayang ayahnya yang keras dan konservatif.

Pendidikan Nicholas diberikan secara privat oleh para pendidik elit, termasuk Konstantin Pobedonostsev, seorang pejabat yang juga tokoh ideolog ortodoksi.

Meski menunjukkan kecakapan dalam sejarah dan bahasa asing, Nicholas kesulitan memahami politik dan ekonomi.

Bahkan Alexander III sendiri gagal mempersiapkan sang putra dalam urusan kenegaraan.

Ketika kakeknya, Alexander II, dibunuh oleh kaum revolusioner pada 1881, Nicholas menjadi pewaris takhta di usia 13 tahun.

Di usia 19, ia mulai berkarier di militer.

Dengan bakatnya, Nicholas naik pangkat hingga menjadi kolonel.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved