Catatan Wartawan
Pengalaman Wawancara Gadis Palestina yang Kagum dengan Indahnya Alam Sulawesi Utara
Bayan bersama ratusan pelajar se - Asia mengikuti Asian Sience Camp di Hotel Sutan Raja Minahasa Utara beberapa tahun silam.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Dia sedikit ketakutan. Malu - malu.
Namun setelah cakap - cakap - saya memakai bahasa Inggris Slang alias seadanya - ia tampak antusias, meski masih tetap berusaha menjaga jarak.
Ia didampingi Bella, rekannya asal Indonesia.
Menurut Bayan, Bella adalah sahabatnya selama hajatan tersebut. Keduanya satu kelompok.
Di hari terakhir keduanya bersama itu, Bella dan Bayan makin akrab.
Keduanya seolah tak mau berpisah. Pada suatu momen, keduanya berpelukan, dan ada bulir air mata di pipi Bayan.
Masa - masa penuh kehangatan persahabatan itu harus berakhir.
Bayan harus kembali ke negaranya, meninggalkan Bella dan semua kenangan indah tentang Sulut.
Untunglah ini zaman internet, jika rindu Manado, Bayan bisa berhubungan dengan Bella lewat Instagram.
Dan Bella berjanji akan mengunggah foto - foto pantai yang dikagumi Bayan selama berada di Sulut.
"Kami akan selalu berhubungan, hubungan kami tak akan putus," beber Bayan.
Dikatakan Bayan, banyak hal menyenangkan ia pelajari dalam ajang tersebut.
Di dalam kelompok yang terdiri daru Bayan, Bella, seorang dari Georgia serta dua negara lainnya, ia belajar tentang toleransi serta cinta antar sesama manusia yang berbeda.
Dia kurang fasih berbahasa Inggris, tapi lewat bahasa 'cinta" ia bisa berhubungan baik dengan sesama siswa dalam kelompoknya.
Bayan juga mengagumi alam Sulut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.