Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ex Philosophia Claritas

Budaya Pop dan Eksistensi Manusia

Banyak orang selalu ingin eksis dalam berbagai media massa, media sosial dan media online, bahkan ini menjadi upaya eksistensial setiap individu

Istimewa
Dominica Diniafiat 

Di era saat ini, budaya pop dan eksistensi manusia adalah dua hal yang amat sangat terkait.

Banyak terlibat aktif dalam budaya pop, terutama di masa sekarang ketika semua berinteraksi dalam budaya jaring-menjaring.

Banyak orang selalu ingin eksis dalam berbagai media massa, media sosial dan media online, bahkan ini menjadi sebuah upaya eksistensial setiap individu dalam budaya (pop).

Akhirnya, kita tidak bisa mengelak pada fakta bahwa budaya populer semakin digandrungi, bahkan semakin populer.

Budaya populer bahkan saat ini paling banyak digunakan sebagai media untuk eksistensi diri.

Hal itu sejalan dengan apa yang dikatakan Irwanto dalam “The Existence, Production of Information, and Paradox of the Role of the Media in a Pandemic Period” bahwa gerakan relasi kuasa media di masa pandemi ini, dalam hal ini layar atau interface menjadi wadah di mana setiap individu dapat melakukan aktivitasnya dengan melakukan hal-hal baru secara virtual.

Fakta ini, tanpa kita sadari, yang kita tangkap adalah sebuah kemiripan dengan gambar yang terkadang tidak memberikan gambaran realita yang sebenarnya.

Dengan antarmuka tersebut, kami bertemu dengan banyak produksi identitas.

Demikian hal ini, menjadi sebuah sistem yang seolah menghasilkan identitas baru melalui media. (https://fisipol.ugm.ac.id/en/the-existence-production-of-information-and-paradox-of-the-role-of-the-media-in-a-pandemic-period/).

Meskipun demikian, hemat penulis, peran media harus lebih kepada menjadi kekuatan yang membantu membangun berbagai gerakan sosial, yang terbentuk tanpa memandang identitas tertentu dengan tujuan saling membantu.

Dan sebagai konsumen budaya populer itu, masyarakat kita jelas akan selalu membutuhkan kepastian informasi dari sumber yang dapat menghasilkan informasi, dan bukan semata sarana untuk menunjukkan eksistensi semata. (*)

Baca juga: Kenali Penyebab Gula Darah, Pelajari Cara-caranya Untuk Menstabilkan

Baca juga: Si Wanita Emas Kirim Karangan Bunga untuk Anies Baswedan, Turut Berduka Cita Atas Banjir di DKI

Baca juga: Komnas HAM Sebut Koruptor Tak Bisa Dihukum Mati

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Relawan Palsu dan Politik Rente

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved