Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Adrian Paruntu-Hillary Lasut Legislator Termuda di Senayan, Liando: Jangan Bikin Malu

Terkait usia yang masih muda, Hillary mengaku siap membuktikan, menjawab keraguan dengan kinerja.

tribun manado/alex taroreh
Hillary Lasut dan Adrian Paruntu 

"Atau Komisi X untuk pendidikan. Alasannya tentu agar bisa mendukung masalah-masalah terkait pendidikan pengembangan sumber daya manusia di Sulut," katanya.

Baca: Milenial Sulut Melek Politik: Elly Sempat Menentang Hillary Nyaleg

Baca: Tetty Sebut AJP Caleg Mandiri: Vicky-Sehan Andalkan Cristo-Amalia, Elly Dampingi Hillary

Terkait usia yang masih muda, Hillary mengaku siap membuktikan, menjawab keraguan dengan kinerja.

"Presiden Jokowi pernah bilang, anak-anak muda itu sangat dibutuhkan di pemerintahan karena Indonesia sangat membutuhkan pelayan masyarakat yang bekerja cepat, fleksibel, dinamis, dan cepat eksekusi," katanya.

Menurutnya, apa yang dikatakan Presiden Jokowi itu paling mudah didapatkan dari anak muda.

"Anak muda tidak menawarkan pengalaman dan masa lalu, kami datang menawarkan masa depan dan semangat idealisme," katanya.

Ia yakin masyarakat melihat harapan dan kesempatan untuk membuat restorasi perubahan ketika memilih anak muda.

"Masyarakat harus membuka hati untuk bisa memberikan kami kesempatan, kalau tidak kapan kami bisa membuktikan," ujar pemilik gelas magister hukum ini.

Lagipula, katanya, anak-anak muda tidak datang dengan tangan kosong.

"Saya pribadi sebelum maju memberi diri buat masyarakat, berusaha untuk menempuh pendidikan dan mengambil bekal ilmu setinggi-tingginyanya agar punya kelebihan tersendiri jika disandingkan dengan yang punya pengalaman," katanya lagi.

Hillary cukup percaya diri di depan masyarakat dengan kualitas yang ada dalam diri.

"Karena kalau soal ketulusan hati untuk memberi diri mengabdi buat masyarakat, saya berani diadu dengan yang senior," katanya lugas.

Baca: Bila Olly Dondokambey Jadi Menteri, Herson Mayulu Siap Lepas Jabatan DPR RI untuk Maju Pilgub 2020

Baca: Anggota DPR RI Terpilih, Adrian Paruntu: Terima Kasih Masyarakat Sulawesi Utara

Tanggung jawab moril

Ferry Daud Liando, pengamat politik dari Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, mengatakan, masyarakat Sulut tentu berharap besar akan ada perubahan dari DPR yang lalu.

Jabatan di DPR itu bukan hadiah yang hanya bisa dinikmati sendiri.

"Mereka punya tanggung jawab moril untuk membuktikan apa yang pernah mereka janjikan," kata dia.

Ia menekankan, harus ada kesadaran untuk menjadi bagian terpenting untuk membantu masyarakat melalui jabatan yang mereka emban.

"Karena mereka sudah jadi pejabat nasional maka mereka harus punya prestasi," kata dia.

Selain itu, mereka jangan bikin malu rakyat Sulut dan jangan juga menjadi beban bagi negara.

Ucapan Liando merujuk pada kasus korupsi yang melibatkan Anggota DPR RI asal Sulut, Anugrah Aditya Moha yang tertangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas perkara suap di Pengadilan Tinggi Sulawesi Utara.

"Jangan hanya terjebak pada rupa-rupa fasilitas yang akan diberikan oleh negara, tetapi harus ada jiwa untuk ikut merasakan apa yang sedang dialami masyarakat saat ini," kata dia.

Baca: 8 Anggota DPRD Asal PSI Pilih Pakai Pin Kuningan daripada Pakai Pin Emas, Ini Kata Tsamara Amany

Baca: Anggota DPRD Ini Spontan Berikan Semua Uang yang Ada di Tasnya kepada Korban Kebakaran

Adapun Max Rembang, pengamat politik dari Unsrat, menyebut sebagai catatan sejarah perpolitikan Sulut, periode baru ini ada dua legislator yang sangat belia

“Mereka patut diapresiasi, namun bagaimana kiprah mereka nanti masih memunculkan keraguan,” kata dia.

Ia menjelaskan, keraguan muncul wajar saja karena Provinsi Sulut sudah menikmati 'euforia' figur-figur DPR RI yang kiprahnya mencolok serta berkualitas sebagai anggota DPR RI.

Dulu ada Olly Dondokmbey yang sempat menjabat Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI, dan Yasti Soepredjo yang menjabat Ketua Komisi V DPR RI.

Pengganti Yasti, Bara Hasibuan pun tak kalah tajinya di Senayan. Ada pula EE Mangindaan menjabat Wakil Ketua MPR.

“Figur-figur ini kiprahnya di nasional luar biasa. Sulut berkibar di DPR RI. Bahkan ikut memengaruhi arah keputusan lembaga terhormat,” kata Max.

Meski ada nada pesimistis yang muncul, lanjut dia, ini harusnya jadi motivasi melecut semangat para wakil rakyat terpilih ini untuk membuktikan diri, minimal bisa menyamai kiprah, bahkan kalau bisa melampaui.

“Khusus pendatang baru yang belum berpengalaman secepatnya beradaptasi dan belajar banyak. Di DPR RI itu arena pertarungan kualitatif,” tekannya.

BERITA POPULER:

Baca: 10 FAKTA Pembunuhan Rindy Rondonuwu, Polisi Beber Soal Sosok Wanita yang Diduga Jadi Pemicu

Baca: Jatuh Cinta Dengan Ganja, Si Leher Beton Sampai Pakai Jasa Ilmuwan Amerika Kembangkan Manfaat Ganja

Baca: 2 Alasan Kuat Papua Tidak Bisa Referendum Keluar dari NKRI, Singgung Wilayah Teritorial hingga Hukum

Apa yang kemudian dituntut dari seorang wakil rakyat? Max menyebut, kata ‘parlemen’, kurang lebih artinya bicara.

Menurut dia, salah satu kritik pedas anggota Dewan, ada yang tak bisa bicara. Tak sekadar bicara, tapi punya nilai kritis, argumentatif, dan solutif.

Itu pun tak cukup, seorang wakil rakyat dituntut memahami tupoksi.

“Dunia perpolitikan ini tidak gampang, pertarungan di sini luar biasa, tak hanya sesama parpol tapi dengan mitra kerja pemerintah yang sudah makan asam garam,” kata dia.

Pertarungan dimaksud, bagaimana meloloskan aspirasi masyarakat.

Seorang wakil rakyat harus memiliki personal influence (kemampuan memengaruhi). Belum cukup itu saja, seorang wakil rakyat harus punya kemampuan lobi bahkan negosiasi.

Khusus kemampuan ini tak didapat instan tapi karena memiliki pengalaman dan telah berhasil membentuk jejaring.

“Paling penting juga integritas. Tak sedikit wakil rakyat saat ini ditangkapi KPK karena terindikasi korupsi,” kata dia. (*)

Baca: KWI Ajak Umat Berdoa untuk Kedamaian Papua, Ini Isi Doanya

Baca: Sosok Welin Kusuma Peraih 32 Gelar Akademik, Hobi Kuliah hingga Pecahkan Rekor, Namanya Jadi Panjang

Baca: Sandiaga Uno Diusir dan Ditampar Prabowo Subianto? Ini Pengakuan Terbuka Wagub Jakarta ke 30

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved