Pemilu 2019
Kata Pengamat Demokrat Koleksi Kader Kurang Loyal
Dari catatan media yang dirangkum Efvendi Sondakah direktur politik Intelektual Muda (Ilmu) Sulut dan Pengamat poltik dari akademisi Unsrat, Demokrat
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Rizali Posumah
Fenomena Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) putra SBY yang kini memegang jabatan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, diakui sebagai fenomena baru.
Hal ini diakui mencuri perhatian publik nasional, manuver di babak akhir pilpres, tampil turun kuliah umum di berbagai tempat di indonesia.
Demokrat memang sudah harus memikirkan dengan matang pengkaderannya, intinya harus kompak, satu komando.
Secara psikologis bila kompak akan sangat mempengaruhi perilaku pemilih, bagaimana mungkin pesan dan visi AHY akan bisa sampai ke masyarakat bila struktur tidak dipermantap.
Baca: UPDATE, Pembunuh PSK yang Ditemukan Tanpa Busana Diringkus Polisi, Begini Pengakuannya
Baca: Kebutuhan Pokok Dijual dengan Harga Murah, Apa Penyebabnya?
Baca: Romantis, Elvia Cerolline Rela Panas-Panasan di Motor Demi Ngabuburit Bareng Billy Syahputra
Ditempat terpisah, dari hasil pleno tingkat Kecamatan hingga provinsi Sulut, satu kursi partai Demokrat di DPR RI harus lepas.
Sedangkan di DPRD Sulut dari enam kursi periode 2014-2019 turun hanya empat kursi.
Enam kursi dari Partai Demokrat periode 2014-2019 disabet oleh James Karinda dan Siska RO Mangindaan dari dapil kota Manado.
Netty Agnes Pantouw dapil Minut, Edwin Yerry Lontoh dapil Nusa Utara, Bily Lombok dapil Minsel Mitra dan Marthen Manuel Manoppo dapil Minahasa Tomohon.
Sedangkan empat kursi Demokrat di Gedung cengkih (DPRD) Sulut periode 2019-2014 direbut Kristo Ivan Cristo Lumentut dari dapil Kota Manado.
Netty Agnes Pantouw dari Minut Bitung, Ronald Sampel dari Nusa Utara, Billy Lombak dapil Minsel-Mitra. (crz)