Opini
Mafia BBM, Wajah Sulawesi Utara Terganggu
Fenomena ini jelas bukan sekadar soal menunggu giliran mengisi bahan bakar. Ia sudah menjelma menjadi masalah serius.
Jangan biarkan masalah ini dianggap lokal semata. Lalu, Perbaikan distribusi. Sistem distribusi BBM harus transparan dan tepat waktu.
Pengawasan digital perlu diperkuat agar tidak mudah dimainkan oleh oknum. Selanjutnya dan yang paling penting adalah langkah kongkrit Pemberantasan mafia solar.
Penegak hukum wajib menindak tegas, tanpa pandang bulu, siapa pun yang terlibat. Jangan hanya sopir kecil yang dijadikan kambing hitam, sementara pemain besar bebas berkeliaran.
Dan dilakukan Optimalisasi SPBU. SPBU tidak boleh menjadi ladang basah bagi oknum. Harus ada pengawasan ketat dari pemerintah dan sanksi nyata untuk SPBU yang nakal.
Tanpa mengabaikan Edukasi masyarakat. BBM bersubsidi harus tepat sasaran. Masyarakat perlu sadar bahwa subsidi adalah hak bersama, bukan untuk ditimbun atau disalahgunakan.
Ayo Semua Berperan
Tentu, masalah ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Kita sebagai warga Sulut juga punya peran.
Pertama, dengan menjaga ketertiban saat mengantre, tidak melakukan kekerasan, dan tidak memperkeruh suasana.
Kedua, berani melaporkan jika melihat penimbunan atau praktik curang. Mafia solar hanya bisa bertahan jika masyarakat diam.
Krisis Sebagai Momentum
Krisis solar ini memang menyakitkan. Tapi bisa juga menjadi momentum untuk memperbaiki tata kelola energi di Sulut. Jika dibiarkan, Sulut bisa lumpuh.
Namun jika ditangani dengan cepat, transparan, dan melibatkan masyarakat, maka masalah ini bisa menjadi batu loncatan menuju sistem distribusi energi yang lebih bersih, adil, dan berpihak pada rakyat.
Ingat, antrean di SPBU bukan sekadar antrean biasa. Itu adalah potret nyata denyut ekonomi rakyat, potret keadilan distribusi, dan potret harga diri daerah kita.
Mafia BBM boleh saja merasa kuat. Tapi kekuatan rakyat dan pemerintah yang bersatu jauh lebih besar.
Mari kita kawal bersama, agar wajah Sulut yang hari ini terganggu bisa kembali cerah. Apakah kemudian masalah ini bisa berakhir setelah ratusan sopir Truk berani turun ke jalan? Wallahu alam bi sawab. (*)
| Politik Hukum dari Dasar Kolam: Revitalisasi Sario dan Etika Kepemimpinan |
|
|---|
| William Shakespeare dan Chen Shou: Perspektif Sejarah Leluhur Minahasa Versi Weliam H Boseke |
|
|---|
| Kontroversi Dana Pemda Kabupaten Talaud Rp2,6 Triliun yang Mengendap di Bank |
|
|---|
| Membaca Ulang Kasus Prof Ellen Joan Kumaat, Rektor Bukan Kambing Hitam Proyek |
|
|---|
| Menguatkan Daerah Reseptif dan Risiko: Kunci Eliminasi Malaria Sulut Menuju SDGs 2030 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/Tulisan-opini-Mafia-BBM-Wajah-Sulut-Terganggu-Foto.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.