Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pahlawan Nasional

Presiden ke-2 RI Soeharto Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Begini tanggapan Keluarga Cendana dan PDIP

Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto dalam upacara di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025).

Editor: Glendi Manengal
Tangkapan Layat YouTube Tribunnews Video Arsip Nasional RI
PAHLAWAN NASIONAL - Foto saat pidato pengunduran diri Presien Republik Indonesia ke-2 HM Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998 di Istana Merdeka Jakarta. Kini Presiden ke-2 RI Soeharto resmi mendapat gelar Pahlawan Nasional. 

Ringkasan Berita:

 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI Soeharto sempat menjadi sorotan.

Ada beberapa pihak yang tidak setuju dengan pemberian gelar Pahlawan terhadap Soeharto.

Lantas bagaimana tanggapan dari keluarga cendana setelah kini Soeharto resmi mendapat gelar Pahlawan Nasional

Untuk diketahui, Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto dalam upacara di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025).

Gelar tersebut diterima langsung oleh putra ketiga Soeharto, Bambang Trihatmodjo, ditemani dengan saudarnya, Siti Hardijanti Rukmana atau Tutut Soeharto.

Penetapan ini tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 116/TK/Tahun 2025 dan diberikan dalam rangka peringatan Hari Pahlawan 2025.

Soeharto menerima gelar sebagai pahlawan nasional di bidang Perjuangan Bersenjata dan Politik.

Namun, keputusan pemerintah tersebut memicu pro dan kontra di dalam masyarakat, karena praktik otoritarianisme, pelanggaran HAM, hingga korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) pada era Soeharto.

Tanggapan Keluarga Cendana

Tutut Soeharto menilai, perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam negara demokrasi.

“Masyarakat Indonesia kan macam-macam ya, ada yang pro, ada yang kontra, itu wajar-wajar saja,” kata Tutut, dikutip dari tayangan Kompas TV, Senin (10/11/2025).

“Yang penting kita melihat apa yang dilakukan oleh bapak saya dari sejak muda sampai beliau wafat. Itu semua kan untuk masyarakat Indonesia,” lanjut dia.

Tutut menegaskan, pihak keluarga tidak menyimpan rasa kecewa terhadap pihak yang menolak keputusan pemerintah.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto dan masyarakat yang mendukung keputusan tersebut.

“Kami berterima kasih kepada Bapak Presiden, masyarakat Indonesia, dan semua pihak yang telah mendukung. Untuk yang kontra, kami keluarga tidak merasa dendam atau kecewa,” ujarnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved