Pahlawan Nasional
Pahlawan Nasional Indonesia Keturunan Tionghoa-Manado Ini Dijuluki Hantu Selat Malaka oleh Belanda
Salah satu nama yang bersinar di palagan laut adalah John Lie, yang diakui sebagai Pahlawan Nasional Republik Indonesia berkat keberaniannya.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
Ringkasan Berita:
- Salah satu nama yang bersinar di palagan laut adalah John Lie, yang diakui sebagai Pahlawan Nasional Republik Indonesia berkat keberanian dan dedikasinya.
- John Lie terkenal di kalangan pasukan Belanda dengan julukan Hantu Selat Malaka.
- Kecakapan, strategi, dan keberaniannya dalam menjalankan misi berisiko tinggi di lautan menjadikannya sosok kunci dalam mempertahankan kemerdekaan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Periode revolusi Indonesia 1945-1949 kaya akan catatan sejarah perjuangan yang heroik.
Salah satu nama yang bersinar di palagan laut adalah John Lie, yang diakui sebagai Pahlawan Nasional Republik Indonesia berkat keberanian dan dedikasinya.
John Lie terkenal di kalangan pasukan Belanda dengan julukan Hantu Selat Malaka.
Julukan ini disematkan karena kemampuan luar biasanya untuk selalu lolos dari blokade laut ketat yang diterapkan Belanda.
Kecakapan, strategi, dan keberaniannya dalam menjalankan misi berisiko tinggi di lautan menjadikannya sosok kunci dalam mempertahankan kemerdekaan.
Laksamana John Lie lahir di Manado pada 9 Maret 1911.
Ia berasal dari keluarga Tionghoa-Manado yang berkecukupan; ayahnya, Lie Kae Tae, adalah pengusaha sukses di bidang transportasi pengangkutan, dan ibunya bernama Oei Tjeng Nie Nio.
Meskipun menempuh pendidikan formal di sekolah Belanda (Hollands Chinese School dan Christelijke Lagere School), gairah John Lie sejak muda sudah tertambat pada dunia pelayaran.
Pada usia 17 tahun, ia meninggalkan tanah kelahirannya dan berlayar ke Batavia (kini Jakarta).
Di sana, ia bekerja sebagai buruh sambil tekun mengikuti kursus navigasi.
Takdir kemudian membawanya direkrut oleh perusahaan pelayaran Belanda, Koninklijk Paketvaart Maatschappij, dan menjabat sebagai klerk mualim III di kapal.
Keterlibatannya dalam dunia militer dimulai pada tahun 1942, saat ia ditugaskan ke Koramshar, Iran, untuk menjalani pendidikan.
Pengalaman, keahlian navigasi, serta pemahaman strategisnya di lautan inilah yang kelak menjadi modal utama bagi perjuangannya dalam membela kemerdekaan Republik Indonesia.
Pejuang Kemerdekaan
Ketika Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, John Lie yang tengah berada di luar negeri segera kembali ke tanah air.
| Ini Alasan Adian Napitupulu Tolak Pemberian Gelar Pahlawan Nasional pada Soeharto |
|
|---|
| Daftar 40 Nama Tokoh yang Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Ada dari Sulawesi Utara |
|
|---|
| Termasuk Pejuang Merah Putih di Manado, Berikut Daftar Nama yang Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional |
|
|---|
| Deretan Nama 40 Tokoh yang Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional: Sulut 1, Gorontalo 2 |
|
|---|
| Sosok M Jusuf, Panglima ABRI Era Soeharto Asal Sulawesi yang Kini Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/lorong-tempat-kelahiran-john-lie-pahlawan-nasional-indonesia-yang-dijuluki-hantu-selat-malaka.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.