Opini
Biarkan Mereka Berbicara
Jika ruang-ruang dialog, diskusi sudah ditutup lalu dengan cara apa agar manusia saling memahami dan menghargai?
Bahkan oleh Utbah, si musyrik, kita kalah. Utbah mau mendengarkan Nabi saw, dan menyuruh kaumnya membiarkan Nabi saw berbicara. Jangankan mendengarkan pendapat kaum kafir.
Kita bahkan tidak mau mendengarkan pendapat saudara kita sesama muslim. Seperti pembesar-pembesar Quraisy, kita lebih sering memilih logika kekuatan.
Kita memilih untuk melarang mereka berbicara daripada mendengarkannya berbicara, kita memilih untuk menutup dialog daripada memahami pemikirannya.
Jika ruang-ruang dialog, diskusi sudah ditutup lalu dengan cara apa agar manusia saling memahami dan menghargai?
Mullah Nasruddin pernah disidang karena dianggap sesat. Dalam persidangan Mullah Nasruddin berkata, berikan kepada mereka kertas dan pena.
Lalu Mullah Nasruddin berkata, tulislah apa pengertian Roti!
Masing-masing tokoh agama menulis pengertian roti dengan pengertian yang berbeda-beda. Tidak ada satupun pendapat mereka yang sama.
Mullah Nasruddin berkata, aneh sekali, untuk pengertian Roti kalian berbeda-beda, padahal setiap hari anda makan roti, tapi untuk tuduhan kesesatanku kalian satu suara?
Sudahkah kalian membaca terhadap yang ku baca? Sudahkah anda memahami yang aku pahami?
Kenapa kepada non-muslim kita toleran, sementara kepada sesama muslim tidak? Apakah moderasi beragama hanya untuk non-muslim, tidak untuk yang sesama muslim?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.