Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Catatan Wartawan

Palu yang Patah

Hari ini Minggu 8 Desember 2024 saya ditugaskan untuk meliput di tambang emas Tatelu, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

Penulis: Ventrico Nonutu | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Ventrico Nonutu
Suasana di pertambangan emas Tatelu, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, pada Minggu 8 Desember 2024 setelah insiden kecelakaan kerja yang menimpa tiga penambang. 

Jika menjadi seorang penambang berarti nyawa sudah menjadi taruhan.

Kira-kira seperti itulah kata orang-orang soal penambang emas tradisional.

Tak ada yang tau apa yang akan terjadi ketika berada di dalam lubang.

Ekspektasinya, bawa keluar emas dari lubang.

Apabila hal buruk terjadi, tentu nyawa taruhannya.

Hari ini Minggu 8 Desember 2024 saya ditugaskan untuk meliput di tambang emas Tatelu, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

Pada Jumat 6 Desember 2024 lalu ada insiden tak mengenakan di sana.

Tiga orang terjebak dalam lubang.

Saat tiba di lokasi kejadian, evakuasi dari tim gabungan masih berlangsung.

Ada banyak orang di sana.

Sudah ada satu korban dievakuasi dan kondisinya meninggal dunia.

Di pikiran saya dua korban lainnya mungkin bernasib sama.

Namun jurnalis tak boleh menyimpulkan.

Anggap saja mereka masih terjebak.

Saya mewawancarai seorang penambang.

Dia tak menyebutkan nama.

Matanya sayup dan tampak merah.

Dia mengatakan awalnya ada enam orang rekannya yang masuk dalam lubang tambang tersebut.

Namun tiga penambang berhasil keluar.

Rupanya ada hal yang terjadi di dalam lubang sehingga mereka keluar lebih dulu.

Palu yang dipakai seorang penambang patah.

Lantaran hal itu, seorang penambang berhenti menambang dan bilang untuk keluar dulu.

Tak lama berselang, insiden yang tak diinginkan pun terjadi.

Tetiba air keluar dari dalam lubang.

Penambang ketiga yang keluar dari lubang hampir ikut terjebak.

"Ia berhasil keluar lantaran dorongan air dari dalam lubang," kata penambang yang saya wawancarai.

Sementara itu 3 penambang lainnya terjebak air dalam lubang.

Kejadian sebelum insiden nahas tersebut mungkin adalah pertanda.

Tanda yang tanpa disadari bisa menyelamatkan nyawa.

Bisa saja Sang Maha Kuasa ingin menyelamatkan anak-anakNya dengan 'Palu yang Patah'.

Turut berduka cita untuk keluarga korban, semoga diberikan kekuatan dari Tuhan yang Maha Esa. (Penulis: Ventrico Nonutu/Jurnalis Tribun Manado)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>

Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>

Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>> 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved