Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah

Sejarah Hari Ini, 7 Agustus 1994 AJI Dibentuk, Berawal dari Perlawanan terhadap Pengekangan Pers

Deklarasi Sirnagalih adalah momentum penting dari bentuk perlawanan kepada Pemerintah Orba yang represif terhadap kebebasan pers.

|
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
Dokumentasi AJI Manado
Anggota AJI Manado foto bersama salah satu saksi sejarah berdirinya AJI Indonesia, yakni Hasudungan Sirait (kemeja biru berkacamata), 18 November 2024. 

Ahmad Taufik dan Eko Maryadi dipenjara selama tiga tahun, sementara Danang Kukuh Wardoyo 20 bulan penjara. 

Tak sampai di situ, aparat kemudna kembali menyasar mitra penerbit AJI yakni Andi Syahputra. 

Andi Syahputra dipenjara selama 18 bulan sejak Oktober 1996. 

Aparat juga mengawasi ketat para anggota AJI yang bekerja di media. Mereka dibatasi ruang geraknya. 

Bahkan, Pejabat Departemen Penerangan juga tidak segan-segan menekan para pemimpin redaksi agar tidak memperkerjakan mereka di medianya. 

Konsistensi dalam memperjuangkan misi inilah yang menempatkan AJI berada dalam barisan kelompok yang mendorong demokratisasi dan menentang otoritarianisme.

Inilah yang membuahkan pengakuan dari elemen gerakan pro demokrasi di Indonesia, sehingga AJI dikenal sebagai pembela kebebasan pers dan berekspresi. 

Diakui Hingga Mancanegara

Pengakuan tak hanya datang dari dalam negeri, tetapi juga dari mancanegara.

Diantaranya dari International Federation of Journalist (IFJ), Article XIX dan International Freedom Expression Exchange (IFEX).

Ketiga organisasi internasional tersebut kemudian menjadi mitra kerja AJI.

Selain itu, banyak organisasi-organisasi asing, khususnya NGO internasional, yang mendukung aktivitas AJI.

Termasuk badan-badan PBB yang berkantor di Indonesia

AJI diterima secara resmi menjadi anggota IFJ, organisasi jurnalis terbesar dan paling berpengaruh di dunia, yang bermarkas di Brussels, Belgia, pada 18 Oktober 1995.

Penghargaan

AJI telah mendapatkan berbagai penghargaan dari dunia internasional.

Sebut saja, Committee to Protect Journalist (CPJ), The Freedom Forum (AS), International Press Institute (IPI-Wina) dan The Global Network of Editors and Media Executive (Zurich). 

Setelah Orde Baru

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved