Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Opini

Kimong, Jalan Menuju Dressrosa

Mesti segera dipikirkan dan disikapi oleh pemda dan masyarakat Bolmong, sebelum Kimong benar-benar berkuasa, mendominasi secara sistemik.

Kolase/tribunmanado.co.id/dik/HO
Reza D. Tohis 

3). Bagi daerah, untuk menunjang ‘pembangunan’ atau ‘pengembangan’ di daerah serta ‘membuka lapangan pekerjaan’.

Kawasan Industri Bolaang Mongondow (Kimong)

Perizinan serta tujuan tersebut itulah yang selalu muncul dalam wacana yang berkembang di media-media informasi Bolaang Mongondow (Bolmong).

Misalnya di salah satu media online pada tanggal 6 Oktober 2021 dengan tajuk “Bolmong Menjadi Daerah Industri; Ratusan Investor Lirik Bolmong...”, dimana bupati menyatakan bahwa "semua bentuk perizinan akan dipermudah, tanpa melanggar aturan".

Serta pada media lain sejenisnya, sering diwacanakan bahwa Kimong dapat membuka lapangan pekerjaan bagi warga Bolmong.

Pernyataan ini terlepas dari pernyataan lainnya, menunjukan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) Bolaang Mongondow seolah-olah sudah siap mengadakan kawasan industri, dengan segala macam bentuk konsekuensinya, misalnya yang terburuk didominasinya sistem politik daerah oleh sistem ekonomi korporasi (kapitalisme).

Respon Masyarakat Bolmong Terhadap Kimong

Persiapan operasi Kimong bisa dikatakan sudah mencapai 25-50 persen. Kenyataan ini mendapat respon dari sebagian besar masyarakat, ada yang mengambil sikap menerima (pro) dan ada juga yang menolak (kontra).

Diantara pretensi kedua kubu tersebut yakni: bagi kalangan pro, Kimong dapat membuka lapangan pekerjaan bagi putra daerah, sedangkan bagi yang kontra, lapangan pekerjaan tersebut hanya bersifat temporal (karena berbasis kontrak kerja).

Pergulatan kedua kubu tersebut dengan berbagai macam pretensinya masing-masing, masih terus berlangsung hingga saat ini seiring dengan tahap persiapan Kimong menjadi 100 persen.

Menurut saya, dalam merespon keberadaan Kimong, masyarakat Bolmong, terutama pemda, dihadapkan pada tiga pilihan yakni:

Pertama, menerima Kimong dengan segala konsekuensinya.

Kedua, menerima Kimong dengan menempatkan putra daerah sebagai pemain inti di dalamnya.

Ketiga, menerima Kimong dengan masyarakat Bolmong sebagai buruh kasar di dalamnya.

Keempat¸ menolak Kimong dengan segala konsekuensinya.

Keempat pilihan ini, mestinya segera dipikirkan dan disikapi oleh pemda dan masyarakat Bolmong, sebelum Kimong benar-benar berkuasa, mendominasi secara sistemik di Bolaang Mongondow dan menjadi Dressrosa. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Relawan Palsu dan Politik Rente

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved