Opini
Moderasi Beragama dan Tantangan Artifisial Intelegensi atau AI
Hal ini dapat menimbulkan masalah privasi yang serius, terutama jika data tersebut disalahgunakan atau tidak dilindungi dengan baik.
Dengan hanya bermodalkan judul lagu saja, dengan melibatkan AI, kami dapat menciptakan satu lagu pop indie lengkap dengan aransemennya dalam dalam satu menit.
Selain itu, pertanyaan-pertanyaan psikologi seperti stress kerja, beban kerja dan lain-lain coba kami tanyakan melalui AI. Kami mendapatkan jawaban yang serba lengkap, bahkan sangat sesuai dengan tipikal kepribadian saya.
Perlu dicatat, AI adalah algoritma dan Big Data yang merekam segenap rekam jejak digital kita selama berselancar di internet maupun media sosial; Film yang kita tonton, tulisan-tulisan yang kita baca, akun yang kita ikuti, konten-konten medsos yang kita gemari, dan seterusnya.
Sehingga melalui data tersebut, AI dapat menentukan dengan akurat tipikal kepribadian kita. Apakah kita seorang introvert atau ekstrovert, dan seterusnya. Sehingga pertanyaan-pertanyaan bahkan terkait masalah pribadi, dapat dijawab oleh AI dengan akurat sesuai kepribadian kita.
Selain itu, semua pertanyaan terkait pengetahuan manusia dapat dijawab oleh AI. Mungkin inilah bagian dari apa yang dikhawatirkan Tom Nicols yang telah dibahas secara tajam dalam bukunya "Matinya Kepakaran". Bahwa suatu saat nanti, manusia tidak lagi memerlukan pakar, psikolog, dokter, bahkan guru dalam menjalani kehidupannya.
Karena segala kebutuhannya, termasuk kebutuhan pengetahuan, bahkan pengetahuan agama sekalipun, telah disediakan oleh Artificial Intelegensi (AI).
Dalam konteks sosialisasi moderasi Beragama, pertanyaan yang muncul namun tidak kami sampaikan dalam kegiatan sosialisasi tersebut adalah "bagaimana Agama-agama besar yang di akui di Indonesia menyikapi tantangan Artificial Intelegensi?"
Tulisan ini mencoba memberikan sedikit pandangan sekaligus semacam kontribusi sebagai peserta sambil merancang program pendidikan, penelitian maupun pengabdian sebagai output yang akan dilakukan pasca mengikuti kegiatan Sosialisasi Moderasi Beragama.
Tentang Artificial Intelegensi
Terkait Definisi AI, dapat diakses dalam berbagai platform aplikasi pencari dalam sekali "klik", yang pada prinsipnya merupakan cabang dari ilmu komputer yang berfokus pada pembuatan sistem yang dapat menjalankan tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia.
AI mencakup berbagai teknologi dan pendekatan yang memungkinkan mesin untuk: Belajar dari data (machine learning), Mengenali pola (pattern recognition), Mengambil keputusan (decision-making), Beradaptasi terhadap situasi (adaptive systems)
Sebagai contoh, AI telah diterapkan di beberapa rumah sakit di Indonesia misalnya Diagnosis Medis, analisis gambar medis, personalisasi pengobatan, dan manajemen data pasien.
Saya juga mendapat informasi bahwa perbankan saat ini telah memanfaatkan AI untuk melakukan analisis pasar dan deteksi penipuan.
Dalam pemberitaan, kita sering melihat TV One, CNN News hingga MNC Group yang menggunakan AI sebagai asisten untuk menyampaikan berita terkini (breaking news)
Kedepan, bukan tidak mungkin jika AI merupakan pilihan untuk dijadikan sebagai asisten guru maupun Dosen untuk melakukan proses pembelajaran di tengah kesibukan melakukan penelitian dan pengabdian.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.