Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Opini

Moderasi Beragama dan Tantangan Artifisial Intelegensi atau AI

Hal ini dapat menimbulkan masalah privasi yang serius, terutama jika data tersebut disalahgunakan atau tidak dilindungi dengan baik.

Kolase/tribunmanado.co.id/HO
Muis Daeng Pawero, Dosen FTIK IAIN Manado. 

Tantangan Artifisial Intelegensi

Namun AI juga merupakan teknologi yang mengkhawatirkan. AI memiliki sejumlah potensi dampak negatif yang perlu diperhatikan dan dikelola dengan hati-hati.

AI sering kali membutuhkan data dalam jumlah besar untuk berfungsi dengan baik. Semakin sering manusia berselancar di internet maupun media sosial, maka akan semakin besar kekuatan algoritma dan Big Data AI dalam merekam dan melakukan pengambilan keputusan.

Hal ini dapat menimbulkan masalah privasi yang serius, terutama jika data tersebut disalahgunakan atau tidak dilindungi dengan baik.

Teknologi AI dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan pengawasan oleh pemerintah atau perusahaan, yang dapat mengancam kebebasan dan privasi individu.

Selanjutnya, AI dapat mengurangi interaksi manusia dan menyebabkan dehumanisasi. Ini dapat berdampak dalam layanan pelanggan, perawatan kesehatan, dan pendidikan.

Masyarakat yang terlalu bergantung pada AI dapat kehilangan kemampuan untuk berpikir kritis dan kemampuan membuat keputusan secara mandiri.

Dan yang paling mengkhawatirkan, biar bagaimanapun, AI hanyalah benda tak berjiwa. Ia adalah kecerdasan buatan yang tak memiliki emosi.

Dengan kata lain AI juga memiliki implikasi negatif secara filosofis maupun eksistensial.
Penggunaan AI dalam kehidupan sehari-hari dapat mempengaruhi cara manusia memandang makna hidup, identitas, dan tujuan eksistensial mereka.

Selain itu, peningkatan interaksi dengan AI dapat mengubah cara manusia berinteraksi satu sama lain dan mempengaruhi hubungan sosial dan emosional.

Dengan kata lain, akan datang suatu pandangan bahwa AI jauh lebih baik dijadikan teman dari pada berteman dengan manusia "nyata" yang ada disekelilingnya.

Bagaimana peran Agama menghadapi AI?

Pertanyaan turunannya adalah "Mungkinkah manusia sebagai Khalifah di muka bumi, serta ciptaan paling mulia dibanding makhluk lainnya, dapat terdegradasi oleh Artificial Intelegensi?"

Pertanyaan tersebut sebenarnya yang hendak saya tanyakan dan ingin didiskusikan dalam sosialisasi moderasi beragama. Namun tidak disampaikan karena keterbatasan waktu.

Akan tetapi, beberapa pandangan penulis sebagai peserta, mungkin dapat memantik dan mudah-mudahan ada ulasan lebih lanjut dari para pakar maupun diskusi dalam kegiatan moderasi beragama selanjutnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved