Mata Lokal Memilih
Isi Surat Singkat Anies Baswedan Untuk AHY, Bertolak Belakang Dengan Keputusan Nasdem
Partai Demokrat pun mengungkapkan isi surat yang ditulis Anies, dalam secarik kertas yang berisi tulisan tangan.
TRIBUNMANADO.CO.ID- Keinginan Anies Baswedan dan Nasdem nampaknya bertolak belakang.
Nasdem menginginkan Cak Imin sebagai Cawapres untuk Anies Baswedan.
Sedangkan Anies Baswedan menginginkan AHY sebagai Cawapresnya.
Baca juga: Rentetan Pengkhianatan Anies Baswedan Diungkap Demokrat, Setelah Setujuh Cak Imin Jadi Cawapres
Namun Partai Demokrat sudah terlanjur kecewa.
Keinginan Anies Baswedan tersebut bocor.
Ada surat yang ia tulis untuk AHY bocor ke publik.
Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan tengah disorot usai menggaung kabar dirinya memilih Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) untuk mendampinginya di kontestasi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Baca juga: Anies Baswedan Setuju Cak Imin Jadi Cawapres Disebut Pengkhianatan, Demokrat: Dipaksa Menerima
Partai Demokrat mengatakan bahwa penetapan Cak Imin sebagai Cawapres Anies adalah keputusan sepihak dari Ketum NasDem, Surya Paloh.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan partai kecewa dengan keputusan tersebut.
Sikap itu dinyatakan Partai Demokrat lantaran Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) gagal jadi cawapres pendamping Anies.
Di sisi lain Partai Demokrat menyebut sebenarnya Anies Baswedan telah mengirimkan surat kepada AHY, meminta putra sulung Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut untuk menjadi Cawapresnya.
Baca juga: Manuver Surya Paloh Buat Demokrat Dipaksa Terima Cak Imin jadi Cawapres Anies Baswedan, PKS Tak Tahu
Partai Demokrat pun mengungkapkan isi surat yang ditulis Anies, dalam secarik kertas yang berisi tulisan tangan.
Berikut isinya, dalam foto surat yang diterima Tribunnews:
"Mas AHY Yth
Semoga dlm keadaan sehat, tetap produkstif dan selalu dlm keberkahanNya
Melalui pesan singkat ini, kami bermaksud menyampaikan harapan, agar Mas AHY berkenan utk menjadi pasangan dalam mengikuti Pilpres 2024
Teriring salam hormat
Anies Baswedan." (tanda tangan Anies Baswedan)
Dalam gambar foto surat yang diterima Tribunnews itu, Partai Demokrat menjelaskan bahwa surat tersebut dibuat pada tanggal 25 Agustus 2023, dan disaksikan oleh 2 orang.
Dengan kata lain, Anies meminta AHY sebagai Cawapresnya, beberapa hari sebelum kabar duet Anies-Cak Imin menggaung.
Teuku Riefky Harsya menceritakan kronologi partainya mengetahui Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menjadi Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) untuk Anies Baswedan.
Teuku Riefky juga mengatakan dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews, bahwa wacana duet Anies dan Cak Imin dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum NasDem, Surya Paloh.
Awalnya Sekjen Demokrat itu menyatakan bahwa pihaknya mendapatkan informasi bahwa Anies telah menerima Cak Imin sebagai bacawapresnya pada Rabu (30/8/2023).
"Kemarin 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said mewakili capres Anies Baswedan bahwa Anies telah menyetujui kerjasama politik Partai NasDem dan PKB untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar."
"Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem Surya Paloh," kata Riefky dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tribunnews, Kamis (31/8/2023).
Soal wacana duet itu pun telah dikonfirmasi ke pihak Anies langsung.
Konfirmasi itu, kata Teuku Riefky dilakukan pada Kamis (31/8/2023).
"Ia (Anies Baswedan) mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat “dipaksa” menerima keputusan itu (fait accompli)."
Kata Surya Paloh
Ketum NasDem Surya Paloh buka suara terkait duet Anies Baswedan dan Cak Imin, di mana hingga saat ini masih belum ada keputusan resmi.
Keputusan resmi terkait memasangkan Anies-Cak Imin sebagai Capres-Cawapres 2024 menunggu dinamika politik beberapa hari ke depan.
“Jadi kita tunggu perkembangan 1-2 hari ini,” ucap Surya di NasDem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Kamis (31/8/2023), mengutip Kompas.com.
Namun, menurut dia, rencana duet itu tersebut baru sebatas ide.
“Ada saya dengar seperti itu, tapi belum terkonfirmasikan secara pasti bagi saya. Jadi barangkali, baru mungkin sebuah ide, gagasan dari kawan-kawan,” tutur dia.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Kompas.com/Tatang Guritno)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
MK Registrasi 11 Perkara Sengketa Pilkada dari Sulut, Baso Affandi: Hormati Proses Hukum |
![]() |
---|
Ajukan PHPU Pilkada Sulut ke MK, E2L-HJP Pilih Denny Indrayana Jadi Kuasa Hukum |
![]() |
---|
Menakar Ambang Batas Pertarungan Pilkada Sulut di Mahkamah Konstitusi, Catatan Pengamat Hukum |
![]() |
---|
KPU Tomohon Gelar Bimtek dan Simulasi Aplikasi Sirekap untuk PPK dan PPS Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Bawaslu Mitra Sulawesi Utara Minta Media Awasi Tahapan Pilkada, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.