Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kesehatan

Mengapa Perut Keroncongan Ketika Lapar? Berikut Penjelasannya

Saat lapar, perut kita biasanya berbunyi cukup keras. Hal ini seperti alarm untuk tubuh kita.

Editor: Isvara Savitri
travelreadymd.com
ilustrasi lapar. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kita selalu dianjurkan makan tepat waktu.

Namun, terkadang kegiatan yang padat membuat kita makan terlambat.

Keterlambatan ini bisa membuat perut keroncongan.

Perut keroncongan adalah tanda bahwa kita sudah lapar, dan biasanya bersuara keras.

Fenomena ini merupakan alarm bagi tubuh bahwa kita sudah membutuhkan makan.

Lalu, bagaimana proses perut keroncongan?

Penyebab perut keroncongan

Dikutip dari Live Science, Selasa (4/7/2023) Tiffany Weir, profesor ilmu pangan dan nutrisi manusia di Colorado State University mengatakan perut keroncongan terjadi karena gerakan peristaltik.

Gerak peristaltik adalah serangkaian kontraksi otot, seperti gelombang yang mendorong gas, makanan, dan cairan di sepanjang tabung berlubang saluran pencernaan.

Saluran pencernaan manusia, yang meliputi mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan rektum, pada dasarnya adalah pipa berotot yang panjang.

Baca juga: 185 Bacaleg di Kabupaten Sitaro Belum Memenuhi Syarat, KPU Gulirkan Tahapan Perbaikan Dokumen

Baca juga: PDIP Jawab Isu Jokowi Pilih Prabowo Subianto, Hasto Kristiyanto: Kita Dukung Sikap Pak Presiden

Untuk mendapatkan makanan dari satu ujung ke ujung lainnya, otot-otot yang dibangun pada lapisan tabung ini berkontraksi secara berurutan, satu set otot demi satu, yang mendorong isi pencernaan.

"Perut bisa keroncongan saat lapar atau saat kenyang karena kita memiliki hormon yang mengatur nafsu makan dan memicu gerak peristaltik," kata Weir.

Setelah makan, ada banyak peristaltik yang terjadi. Ada rata-rata tiga gelombang per menit di perut dan 12 di sepanjang usus kecil.

Saat makanan didorong melalui saluran pencernaan, itu dicampur dan diaduk agar pencernaan lebih mudah. Pencampuran padatan dan cairan selama pencernaan itu bukanlah proses yang diam.

Gerak peristaltik ini sering luput dari perhatian karena isi lambung dan usus meredam suara apa pun yang dibuat oleh saluran pencernaan.

Ilustrasi lapar.
Ilustrasi lapar. ((SHUTTERSTOCK))

Kendati demikian saluran pencernaan yang kosong jauh lebih berisik, yang mungkin menjelaskan mengapa perut keroncongan identik terjadi saat seseorang lapar sehingga biasanya dikaitkan dengan rasa lapar.

Menurut National Institutes of Health, saat perut kosong selama beberapa jam, ia mulai mengeluarkan hormon yang disebut ghrelin. Saat hormon ini mencapai otak, maka akan memicu rasa lapar dan merangsang gerakan peristaltik di saluran pencernaan.

"Alasan perut dan usus berkontraksi tanpa adanya makanan mungkin untuk membersihkan sisa cairan, padat, atau mikroba berlebih yang mungkin tertinggal di sana," ungkap Mark A.W. Andrews, profesori fisiologi dan direktur asosiasi di Lake Erie College of Osteopathic Medicine, Pennsylvania.

Gerak peristaltik ini jauh lebih lambat daripada saat saluran pencernaan penuh, karena hanya terjadi sekitar sekali setiap 20 menit.

Namun karena ada lebih banyak udara daripada bahan padat di dalam saluran, maka sering terdengar suara gemuruh yang keras saat salurah pencernaan kosong.

Baca juga: 224 Hari Menuju Pilpres 2024 - Survei Pemilih Capres Paling Representasi: Prabowo-Ganjar-Anies?

Baca juga: Akhirnya Terungkap Alasan Rendy Kjaernett Buat Tato Wajah Syahnaz Sadiqah, Sebut Sebagai Obat

Penyebab lain perut keroncongan

Perut keroncongan bisa juga disebabkan oleh masalah pencernaan.

Makanan tertentu seperti bahan nabati, kacang-kacangan, dan produk susu, dapat menghasilkan gas berlebih yang memperkuat suara peristaltik.

Penyakit yang berhubungan dengan pencernaan seperti gastroenteritis dapat menyebabkan diare yang melibatkan peningkatan tindakan peristaltik dalam upaya membersihkan usus. Dan itu bisa membuat suara keroncongan.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Perut Keroncongan yang Biasanya Terjadi Saat Lapar?".

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved