Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mata Lokal Memilih

Nama Sandiaga Uno tak Masuk Daftar Cawapres Anies Baswedan, Sudah Ada Tiga Nama

Diketahui, para pimpinan parpol koalisi perubahan disebut bakal melakukan pertemuan dalam waktu dua hari ke depan.

Editor: Alpen Martinus
Dok. Kompas.com
Nama Sandiaga Uno tak masuk dalam radar Cawapres Anies Baswedan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Nama calon wakil presiden Anies Baswedan kini masih menjadi rahasia.

Memang banyak nama yang muncul dan digadang menjadi cawapres Anies Baswedan.

Mereka yang disebut namanya masing-masing punya pengaruh yang cukup kuat.

Baca juga: Sandiaga Uno Figur Cawapres Paling Dipilih Rakyat, Ridwan Kamil, Mahfud, Erick Thohir Bersaing

Nama Sandiaga Uno pun digadang menjadi Cawapres Anies Baswedan.

Mengingat mereka berdua pernah berhasil terpilih untuk memimpin DKI Jakarta.

Namun belakangan santer terdengar namanya tak masuk dalam daftar Cawapres Anies Baswedan.

Disebutkan, koalisi Perubahan sudah mengantongi tiga nama sebagai Cawapres.

Baca juga: Sandiaga Uno Masuk Bursa Cawapres Ganjar Pranowo, Kini Kian Dekat ke PPP, Siap Diajukan

Wakil Ketua Dewan Suryo PKS Sohibul Iman memastikan nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno tidak masuk dalam daftar nama calon wakil presiden (cawapres) dari Anies Baswedan.

Diketahui, para pimpinan parpol koalisi perubahan disebut bakal melakukan pertemuan dalam waktu dua hari ke depan.

Pertemuan itu untuk membahas penentuan sosok cawapres pendamping Anies Baswedan.

"Enggak masuk, enggak masuk," kata Sohibul seperti dikutip Tribunnews.com, Rabu (31/5/2023).

Baca juga: Sandiaga Uno Kandidat Cawapres Ganjar Pranowo, PDIP Mencari dari Semua Kalangan

Sohibul menyatakan cawapres pendamping Anies Baswedan telah mengerucut kepada tiga nama.

Nantinya, ketiga nama itu bakal dipilih oleh Anies Baswedan.

"Kemarin saya sudah sebutin tiga kan. Udah tiga kan? saya sampaikan," jelasnya.

Di sisi lain, Sohibul membantah Sandiaga Uno sedang berupaya menggoda agar PKS bisa keluar dari koalisi perubahan.

Hal itu menyusul manuver Sandiaga yang disebut bakal bergabung menjadi kader PKS.

"Saya kira kalau komunikasi pasti ya kita dengan siapapun. Tapi kan sudah jelas posisinya PKS, hasil keputusan Majelis Syuro seperti apa. Itu tidak mungkin hanya dengan komunikasi seperti itu bisa mengubah," jelasnya.

Ia menuturkan bahwa mengubah arah dukungan koalisi harus ditentukan Majelis Syuro PKS.

Hingga saat ini, kemungkinan adanya penarikan dukungan kepada Anies Baswedan dinilai tidak mungkin.

Lebih lanjut, Sohibul berharap sebaiknya Sandiaga mempertegas sikapnya terkait wacana bergabung dengan PKS.

"Sebetulnya justru yang lebih jauh, Pak Sandi itu justru menunjukan keinginan ingin jadi kader PKS gitu loh," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Pimpinan partai koalisi perubahan untuk persatuan disebut bakal melakukan pertemuan dalam waktu dua hari ke depan.

Pertemuan itu untuk membahas penentuan sosok calon wakil presiden (cawapres) dari Anies Baswedan.

Informasi itu disampaikan Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto setelah melakukan pertemuan dengan Anies Baswedan dan tim kecil koalisi perubahan untuk persatuan di Sekretariat Perubahan, Jakarta Selatan, Selasa (30/5/2023) sore.

Sugeng memastikan nantinya akan ada kejutan dalam pertemuan tersebut.

Termasuk mengenai kemungkinan diungkapnya sosok cawapres dari Anies Baswedan.

"Dalam sehari dua hari ini akan ada kejutan. pimpinan pimpinan partai akan segera berkumpul dalam sehari dua hari ini. Jangan jangan besok juga sudah akan...," kata Sugeng di Sekretariat Perubahan, Jakarta Selatan, Selasa (30/5/2023) sore.

Kendati demikian, Sugeng masih enggan untuk membeberkan bocoran sosok dari cawapres dari Anies Baswedan.

Dia meminta masyarakat untuk bersabar menunggu kejutan yang bakal diumumkan paling lambat dua hari lagi.

"Belum ada clue makanya itu... itulah bagian dinamika yang tadi. Nanti bukan ada namanya momen of surprise," jelasnya.

Lebih lanjut, Sugeng menambahkan penentuan cawapres Anies Baswedan dinilai memerlukan kecermatan. Sebab, figur yang akan diumumkan nantinya harus benar-benar sudah pasti.

"Tapi bener-bener, karena apa? segala sesuatu perlu kecermatan yang sifatnya resiprokal. Jadi kalau kita firm kepada beberapa orang siapa itu sudah bener-bener firm," tukasnya.
 
 Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved