Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Catatan Wartawan

Kopi Untuk Jokowi dari Pendukung Prabowo  di Jalan Roda

31 Maret 2019, Jokowi hadir di Manado dalam rangka menghadiri hajatan Persatuan Gereja Indonesia (PGI).

|
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO/ARTHUR ROMPIS
Presiden Joko Widodo saat mampir di Jalan roda (Jarod) Kota Manado, Sulawesi Utara ( Sulut) pada Minggu (31/3/2019) malam. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Presiden Jokowi dihadang warga Manado.

Sembilan kali mobilnya dihentikan warga yang minta foto. 

Kala itu, 31 Maret 2019, Jokowi hadir di Manado dalam rangka menghadiri hajatan Persatuan Gereja Indonesia (PGI). 

Di hadapan peserta sidang, Jokowi "mengeluh" diadang warga.Peristiwa itu viral.

Ramai diulas media nasional. 

Tapi sesungguhnya ada peristiwa lain yang lebih heboh kala itu namun tak terungkap. 

Yakni saat Jokowi mendatangi Jalan Roda Manado

Di sana ia menyantap kopi stengah Manado yang terkenal itu. 

Jokowi terlihat menikmati sajian kopi susu itu. Itu diungkapkannya pada wartawan.

"Enak sekali," katanya. 

Namun rasanya ia tidak tahu. Pemilik rumah kopi yang membuat kopinya adalah "kampret".

Ya Asna pemilik rumah kopi adalah pendukung setia Prabowo. 

Saat itu tengah berlangsung kampanye Pilpres. Jokowi sang petanaha versus Prabowo Subianto

Ini Pilpres yang paling keras sepanjang sejarah Indonesia dengan dua kubu yang bertentangan satu sama lain. 

Pertentangan sampai ke sumsum tulang. Menyentuh yang sakral. Agama. Black campaign yang keji dibalas lebih keji. Fitnah yang kejam dibalas lebih kejam. 

Dalam keadaan itulah Jokowi minum kopi racikan Barista yang ternyata pendukung berat Prabowo. 

Dalam konteks politik yang kejam saat itu, ini riskan. Siapa tahu ada kopi Mirna. 

Tapi Jokowi minum dengan mimik menikmati.

Saya yakin dia tahu itu kopi milik pendukung Prabowo. 

Pasti ia sudah dibisiki Paspampresnya yang pasti sudah menscreening segala hal tentang Asna. 

Tapi itulah kebesaran Jokowi. 

Pendukung Prabowo tetap dianggap rakyatnya. 

Dan Asna melayani Presiden RI dengan sangat hormat. 

Dia juga bangga didatangi Jokowi. Kendati saat nyoblos ia tetap pilih Prabowo.

Itulah gaya egaliter khas Jalan Roda Manado

Kukuh pada pendirian sendiri dengan menghargai pandangan orang lain.

Jalan roda hanyalah daerah kecil yang diisi warga menengah ke bawah, yang hanya cukup membeli kopi stengah. 

Tapi mereka lebih berdemokrasi ketimbang Profesor dan doktor yang hobi memainkan isu agama untuk mengadu domba warga demi kepentingan politik. 

Saya bertemu Asna pekan lalu. Ia masih menyimpan foto Jokowi sewaktu berkunjung ke kedai kopinya.

"Apakah masih akan pilih Prabowo?" tanya saya iseng.

"Tak tahulah," kata dia.

"Mungkin Sandiaga Uno," tambahnya lagi. 

Masihkah cebong dan kampret akan muncul di Pilpres 2024?

Mungkin saja. Dengan nama sama. Atau nama lain.

Tapi saya sama sekali tak tertarik dengan cebong dan kampret.

Saya lebih tertarik dengan kopi susu jalan Roda Manado di mana pahit dan manis membentuk harmoni dalam satu mangkok. (Arthur Rompis)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Relawan Palsu dan Politik Rente

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved