HIV AIDS
7 Kasus HIV/AIDS Muncul di Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara Sepanjang Tahun 2023
Sepanjang tahun 2023 telah muncul 7 kasus HIV/AIDS di Kepulauan Sangihe. Kebanyakan penularan daro pekerja dari luar dan kembali ke kampung halaman.
Penulis: Nelty Manamuri | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, SANGIHE – Ditemukan 7 kasus HIV/AIDS di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, pada tahun 2023.
Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sangihe, selang tahun 2014-2023 tercatat 125 kasus HIV/AIDS terjadi.
Penderitanya rata-rata usia produktif.
Di tahun 2021 tercatat 12 kasus dan 10 orang aktif berobat.
Kasus HIV/AIDS menurun di tahun 2022 menjadi 7 kasus 5 orang aktif berobat.
Kemudian, menjelang pertengahan tahun 2023, Dinkes Sangihe mencatat 7 kasus yang semuanya aktif berobat.
Kepala Dinkes Sangihe, dr Handry Pasandaran, menjelaskan para penderita aktif berobat dan mengambil resep langsung ke Dinkes Sangihe.
"Ada beberapa yang sudah tidak berobat itu karena meninggal dan hilang kontak," ungkap dr Handry Pasandaran ketika ditemui, Rabu (24/5/2023).
Saat ini, obat masih didatagkan dari Rumah Sakit Prof Kandou Manado.
"Jadi kita mengirim data jumlah penderita HIV/AIDS kemudian akan dikirim obat, dan ini gratis baik bagi pasien umum ataupun BPJS," ungkapnya.
Baca juga: Sufmi Dasco: Hubungan Megawati dan Prabowo Baik, Ungkap Rencana Pertemuan Bahas Pilpres 2024
Baca juga: Potret Suasana Terbaru di Mabes Polda Sulawesi Utara
Ia juga membeberkan bahwa penularan HIV/AIDS kebanyakan dari para pekerja yang sudah bekerja di luar lalu kembali ke kampung halaman.
Selang Tahun 2023, Ada 1 Kasus HIV/AIDS Terjadi di Minsel
Dari data di Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan pada Tri Wulan 1 tahun 2023 baru ada 1 kasus HIV/AIDS di Kabupaten Minahasa Selatan.
Jika dibandingkan dengan tahun 2022 ada 7 kasus HIV/AIDS di Minsel dan 1 penderita meninggal dunia.
HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang sehingga dapat melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.

Orang yang terpapar HIV/AIDS untuk saat ini menjalani perawatan di rumah dengan minum obat seumur hidup.
Untuk obat-obatan para penderita HIV/AIDS di Minsel disediakan oleh pemerintah dan sebulan sekali mereka dapat mengambilnya di puskesmas terdekat.
Obat-obatan untuk para penderita HIV/AIDS diberikan secara gratis.
"Para penderita HIV/AIDS sendiri harus mengambil obatnya di puskesmas karena akan dilakukan monitoring, ada beberapa hal yang harus mereka lakukan termasuk menimbang berat badan mereka, "ungkap Angel salah satu pegawai di Dinas Kesehatan Minsel.
Upaya pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan dalam menekan laju pertumbuhan HIV/AIDS yakni dengan melakukan monitoring langsung kepada penderita yang sudah terpapar HIV/AIDS maupun masyarakat yang berpotensi terserang atau terjangkit HIV/AIDS.
Baca juga: Saling Gigit di Gudang Politisi Wanita Dapil Tomohon-Minahasa Sulawesi Utara
Baca juga: SMK Yadika Manado Terapkan Kurikulum Merdeka, Punya Rumah Sakit Mini untuk Jurusan Keperawatan
Ribuan warga masyarakat dari 17 Kecamatan di Minsel mulai dari ibu hamil, kaum lesbian dan homoseksual juga para pekerja seks komersial serta warga binaan pemasyarakatan dilakukan pengambilan sampel HIV/AIDS.(*)
(Tribunmanado.co.id/Nelty Manamuri/Manuel Mamoto)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
Sekitar 564.000 Orang dengan HIV di Indonesia, 76 Persen Kasus Terkonsentrasi di 11 Provinsi |
![]() |
---|
Sosiolog Ferdinand Kerebungu: Penanganan Penyakit Menular di Sulawesi Utara Belum Tertangani Baik |
![]() |
---|
Relawan ODHA Sulut Johny Wuisan Dorong Masyarakat yang Pernah Berperilaku Berisiko Memeriksakan Diri |
![]() |
---|
Kisah PSK dan IRT ODHA di Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Dinkes Tomohon Sulawesi Utara Deteksi Dini Penyebaran HIV/AIDS, Periksa Ibu Hamil dan Penderita TBC |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.