HIV AIDS
Kisah PSK dan IRT ODHA di Sulawesi Utara
Meski sudah terjangkit HIV/AIDS, putri tak bisa meninggalkan dunia prostitusi. Berikut kisah selengkpanya.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Banyak pekerja seks komersial (PSK) yang berhenti karena kena HIV/AIDS, tapi ada pula yang masih berada di dunia gelap tersebut.
Salah satunya Putri (bukan nama sebenarnya).
PSK yang bergerak di dunia online ini sulit berpaling karena masalah ekonomi.
"Saya punya anak untuk diongkosi, lantas mereka makan apa?" katanya kepada tribunmanado.co.id beberapa waktu lalu.
Putri mengaku jauh di lubuk hatinya dia ingin keluar dari dunia prostitusi.
Dia berhasrat menjalani kehidupan religius.
Tapi demi memenuhi kebutuhan hidupnya, ia terus terjerat di dunia prostitusi.
Meski demikian, ia tak ingin menularkan HIV/AIDS pada pelanggannya.
"Caranya ya dia harus pakai kondom," kata dia.
Virus HIV/AIDS juga mengincar para ibu rumah tangga (IRT) di Sulawesi Utara.
Data Dinas Kesehatan Sulut, sepanjang 1997 hingga Desember 2022, terdapat 356 IRT penderita HIV dan 391 AIDS.
Ironisnya, jumlah ini lebih tinggi dari PSK yang tercatat sebanyak 61 terpapar HIV dan AIDS 48.
Para IRT ini umumnya terjangkit dari suami mereka yang hobi jajan.
Seperti dialami E, ibu rumah tangga asal Nusa Utara yang ketularan HIV dari sang suami.
Suaminya adalah seorang pelaut.
Sekitar 564.000 Orang dengan HIV di Indonesia, 76 Persen Kasus Terkonsentrasi di 11 Provinsi |
![]() |
---|
Sosiolog Ferdinand Kerebungu: Penanganan Penyakit Menular di Sulawesi Utara Belum Tertangani Baik |
![]() |
---|
Relawan ODHA Sulut Johny Wuisan Dorong Masyarakat yang Pernah Berperilaku Berisiko Memeriksakan Diri |
![]() |
---|
Dinkes Tomohon Sulawesi Utara Deteksi Dini Penyebaran HIV/AIDS, Periksa Ibu Hamil dan Penderita TBC |
![]() |
---|
Perilaku Menyimpang Jadi Penyebab Utama Penularan HIV/AIDS di Sulut, 261 Pasien Meninggal Sejak 1997 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.