Mata Lokal Memilih
Prabowo Subianto Tetap Jadi Capres 2024 Gerindra, Hal Ini Jadi Tolok Ukur
Keputusan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto bakal jadi Calon Presiden (Capres) dikatakan sudah final dan tak bisa ditawar lagi.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Partai Gerindra rupanya sudah kukuh bakal mengusung Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden 2024.
tak ada kata tawar lagi bagi mereka, namun tetap membuka peluang partai lain untuk bergabung.
Mereka sebenarnya punya koalisi, namun satu partai sudah mendukung Ganjar Pranowo.
Baca juga: Ancaman Prabowo Mania Jika Prabowo Subianto Jadi Wakil Presiden Ganjar Pranowo
Meski begitu Partai Gerindra tak mundur, mereka tertap teguh pada keputusan awal.
Kini belum diketahui siapa yang akan mendampingi Prabowo Subianto sebagai wakil presiden.
Apalagi saat ini, elektabilitas Prabowo Subianto semakin naik.
Ia tetap bersaing bersama Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Baca juga: Olly Dondokambey Minta Semua Kader PDIP Sulawesi Utara Fokus Menangkan Ganjar Pranowo, Ini Caranya
Keputusan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto bakal jadi Calon Presiden (Capres) dikatakan sudah final dan tak bisa ditawar lagi.
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Gerindra, Budi Satrio Djiwandono.
Budi Satrio menilai hasil survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang manyatakan elektabilitas Prabowo unggul akan membuat Gerindra lebih yakin dalam Pilpres 2024 mendatang.
"Pencapaian ini semakin menguatkan keyakinan kami, bahwa amanah yang diberikan kepada Pak Prabowo sebagai calon presiden yang diusung oleh Partai Gerindra dalam Rapimnas di bulan Agustus tahun lalu, adalah final dan tidak dapat ditawar lagi," kata Budi lewat keterangan tertulis, Kamis (4/5/2023).
Baca juga: Gerindra, PKB, Golkar Sepakati Koalisi Besar di Pilpres 2024, Airlangga Jadi Cawapres Prabowo?
Waketum Partai Gerindra itu pun meminta kepada pengurus dan seluruh kader partai agar tidak terlena dengan hasil survei, karena proses Pemilu masih panjang.
"Karena sesungguhnya proses Pemilu masih panjang dan dinamis," ujar Budi.
Dirinya juga menegaskan bahwa partai Gerindra akan bekerja keras untuk menyambut rangkaian proses pada Pemilu 2024 mendatang.
Diketahui sebelumnya, dalam survei LSI menunjukkan Prabowo Subianto memiliki potensi menang jika dibandingkan dengan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Pada survei LSI yang dilakukan sejak 12-17 April 2023, bahwa Prabowo menduduki posisi atas dan ikuti oleh Ganjar dan Anies.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menyebut mengenai elektabilitas Capres berdasarkan pertanyaan terbuka atu top of mind.
Berdasarkan hasil tersebut, Djayadi mengatakan bahwa Prabowo Subianto berada di peringkat pertama dan disusul oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Pilihan top of mind yang paling tinggi ada di Pak Prabowo Subianto. Disusul oleh Ganjar Pranowo. Lalu Anies Baswedan," ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam jumpa pers virtual, Rabu (3/5/2023).
Djayadi menyebut elektabilitas Prabowo terus meningkat sejak Januari 2023.
Sementara Ganjar, kata Djayadi, sempat mengalami penurunan.
Sedangkan Anies, dikatakan mengalami penguatan tetapi tidak setinggi Prabowo Subianto.
"Sementara Anies sebenarnya kalau dibandingkan dengan Januari, itu cenderung mengalami penguatan. Tapi penguatannya enggak setinggi yang dimiliki Pak Prabowo. Sehingga posisinya Prabowo nomor 1, Ganjar nomor 2, Anies nomor 3," ucapnya.
Komentar Peneliti LSI soal Prabowo-Airlangga Unggul dalam Berbagai Simulasi Survei
Terkait Prabowo Subianto unggul dalam berbagai simulasi survei, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan merespon hal tersebut.
Djayadi menilai bahwa simulasi dua nama tertutup yang membawa nama Prabowo secara umum akan selalu unggul.
"Secara umum kalo Prabowo dipasangkan dengan siapapun, seperti Prabowo-Airlangga, Prabowo-Cak Imin, Prabowo-Khofifah, Prabowo-Sandi, Prabowo-Erick, itu pada pertengahan April 2023 itu dia melawan Ganjar-Erick, termasuk lawan Ganjar-Khofifah, itu memang cenderung unggul Prabowonya," kata Djayadi saat dihubungi Tribunnews, Kamis (4/5/2023).
Sama halnya jika Prabowo berhadapan dengan Anies, Djayadi menilai Prabowo juga cenderung unggul.
"Faktor utamanya karena ada peningkatan elektabilitas dari Prabowo. Jadi karena elektabilitas Prabowo mengalami peningkatan cukup signifikan selama dari Januari ke April," kata dia
Sedangkan mengenai cawapres nantinya, Djayadi menyebut sejumlah nama cawapres yang beredar presentasenya cendenderung stagnan.
"Ada Ridwan Kamil, Sandi, AHY, Erick, Khofifah, termasuk Airlangga dan Muhaimin. Itu angkanya stagnan."
"Tidak ada kenaikan atau penurunan yang berarti, tapi ketika nama cawapres itu dipasangkan dengan Prabowo, maka berhadapan head to head dengan pasangan lain, pasangan Prabowo cenderung lebih unggul. Jadi penyebabnya karena elektabilitas Prabowo meningkat. Itu faktor utamanya," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Ifan/Fersianus Waku/Reza Deni)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
MK Registrasi 11 Perkara Sengketa Pilkada dari Sulut, Baso Affandi: Hormati Proses Hukum |
![]() |
---|
Ajukan PHPU Pilkada Sulut ke MK, E2L-HJP Pilih Denny Indrayana Jadi Kuasa Hukum |
![]() |
---|
Menakar Ambang Batas Pertarungan Pilkada Sulut di Mahkamah Konstitusi, Catatan Pengamat Hukum |
![]() |
---|
KPU Tomohon Gelar Bimtek dan Simulasi Aplikasi Sirekap untuk PPK dan PPS Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Bawaslu Mitra Sulawesi Utara Minta Media Awasi Tahapan Pilkada, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.