Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Catatan Wartawan

Preman Tengkorak Keliling Dunia

Manado jadi tuan rumah Festival Seni Pemuda Gereja (FSPG) GMIM 2022 dan suara dari ratusan paduan suara menyerbu langit.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Internet
Ilustrasi Preman - 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Langit Manado berubah - ubah selama beberapa hari terakhir ini.

Sebentar cerah, sebentar gelap. Panas lalu tiba - tiba hujan. Seorang teman saya menyebut itu pengaruh musik.

"Karena musik mempengaruhi alam," katanya. 

Sebut dia, Manado jadi tuan rumah Festival Seni Pemuda Gereja (FSPG) GMIM 2022 dan suara dari ratusan paduan suara menyerbu langit, mengintimidasi udara hingga menyebabkan panas jika lagunya bergenre Negro Spiritual dan hujan pada lagu zaman Renaissance.

Melihat saya tak begitu percaya teorinya, ia mengajukan bukti. Yakni disertasi seorang doktor musik.

Si doktor bernyanyi dengan teknik tertentu pada not not terpilih dan menyebabkan sebuah kertas terbakar. Aku tetap saja tidak paham.

Tapi memang ada yang luar biasa dari musik. Albus Dumbledore tahu itu. Penyihir tak terkalahkan dalam dunia Harry Potter ini memuja musik, menyebutnya lebih ajaib dari sihir.

Saya pernah melakukan liputan khusus tentang paduan suara. Liputan yang saya kira akan membosankan ternyata punya banyak segi menarik. 

Terungkap, ada pelatih paduan suara yang melarang anggotanya berhubungan badan sebelum tampil.

Dalilnya diambil dari kitab Imamat dalam Alkitab Perjanjian Lama.

Menurut dia, para penyanyi dalam Bait Allah menjaga kesucian dengan tidak bersetubuh untuk beroleh suara merdu.

"Semakin suci seseorang, semakin jernih suaranya, seperti para penyanyi itu," kata dia kepada saya.

Ini suatu pengertian yang baru bagi saya dan tentu saja menarik sebagai karya jurnalistik.

Saya mendapati pula fakta unik ini. Ilmu khusus para konduktor. Seorang pelatih menjelaskannya pada saya. 

"Saat tampil jika ada peserta andalan yang tak maksimal maka konduktor akan menatapnya untuk mensugesti dengan mata agar dia kembali perform, yang saya dengar ini ada semacam mantra, tapi sekarang yang demikian sudah tak ada lagi," katanya.

Satu lagi hal menarik yang tak pernah saya bayangkan ada dalam paduan suara. 

Namun yang menarik adalah cerita Udi, bukan nama sebenarnya.

Udi awalnya seorang preman. Bukan preman kampung. Tapi preman tengkorak. Alias sudah pernah bunuh orang.

Kehidupan Udi adalah serangkaian kekacauan

Kedua orang tuanya pisah. Ia ikut ibunya yang segera kawin lagi dan beroleh ayah tiri yang suka mabuk dan memukulinya.

Pengalaman masa kecil yang berantakan membuat Udi membenci ketertiban.

Jika ketemu tertib ia akan menjadikannya berantakan.

Singkat cerita ia masuk penjara. Dalam penjara ada pelayanan rohani.

Ada satu sesi dimana para tahanan menyumbang pujian. Udi bersama lima rekannya bernyanyi.

Usai ibadah, seorang pendeta mendekati kemudian menyalaminya.

"Suaramu bagus, suatu kali Tuhan akan memakai suaramu". 

Suara pendeta itu terus terngiang dalam telinganya. Ia pun mulai bernyanyi.

Segera suaranya dikagumi. Bukan hanya sesama tahanan. Tapi juga sipir.

Sekeluar dari penjara, ia langsung bergabung dengan sebuah sanggar paduan suara.

Di sanalah Udi menemukan dunianya. Dia bernyanyi dan menjadi manusia. Yang kian hari kian dekat dari Tuhan.

Udi dulunya pembenci ketertiban. Kini ia pembentuk harmoni lewat suara tenornya yang mendekati kontra tenor. 

"Saya bersyukur meski tak punya keluarga utuh, tak punya harta, tak punya jabatan, tapi punya suara. Itu pemberian Tuhan. Dengan itu saya bisa menjadi manusia yang memanusiakan manusia lain," kayanya.

Banyak pengalaman mirip Udi yang saya temui di dunia paduan suara. 

Ada pecandu narkoba, pelacur, preman, pencuri yang menjadi tobat setelah ikut paduan suara gereja.

Hadiah mereka dari Tuhan adalah keliling dunia bersama tim paduan suara, hal yang sulit diwujudkan kelas menengah Indonesia. 

"Saya pernah ke Amerika Serikat, Cina dan Australia," katanya.

Musik mempengaruhi alam. Saya belum memahaminya. Ilmu saya belum nyampe. 

Namun saya meyakini, musik dapat mengubah hati. (Arthur Rompis).

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini. 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Relawan Palsu dan Politik Rente

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved