Perceraian di Manado
Kisah Sedih Perceraian di Manado Sulawesi Utara, Banyak Dipicu KDRT dan Orang Ketiga
Perceraian pun jadi pilihan akhir setelah berbagai cara yang ditempuh tak berhasil. Simak saja pengalaman Mario. Warga Manado, Sulawesi Utara.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
"Tapi akhirnya tak bisa, lantas saya gugat cerai dan kita berpisah," kata dia.
KDRT
Kekerasan dalam rumah tangga juga jadi pemicu perceraian. Nisye, bukan nama sebenarnya, memilih bercerai meski hati terasa berat.
"Saya kerap dimaki dan dipukuli," kata dia.
Menurut Nisye, sang suami hobi mabuk - mabukan. Pekerjaannya pun tak tetap.
Malah, Nisye yang banting tulang untuk hidupi keluarga.
"Saya kerja di pasar," katanya.
Semasa pacaran, Nisye mengaku terpukau ketampanan sang suami. Selain tampan, sang suami juga jago merayu.
"Ia memang sering miras tapi janji berubah," kata dia.
Keduanya pun nikah lima tahun lalu. Enaknya hanya di bulan madu. Setelah itu neraka.
"Setiap hari kami cek cok karena dia tak kerja hanya mabuk, dan dia mulai sering pukul saya," kata dia.
Sempat bimbang, Nisye akhirnya mantap bercerai setelah dapat wejangan ibunya.
Angka perceraian di Kota Manado, Sulawesi Utara, bisa dibilang tinggi.
Bahkan dari data yang diperoleh Tribunmanado.co.id di Pengadilan Negeri (PN) Manado, dalam dua tahun tercatat ada 1916 gugatan perceraian.
Tahun 2022, menjadi tahun tertinggi gugatan perceraian.
Angka Perceraian Tinggi di Manado, Begini Analisis Psikolog Preysi Siby |
![]() |
---|
Sebanyak 648 Akta Cerai Dikeluarkan Sepanjang Januari hingga Juni 2024 di Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Pilih Cerai dengan Suami, Junita Ngaku Lelah Jadi Korban KDRT |
![]() |
---|
Cerita Edward Warga Manado Berpisah dengan Istri Pertamanya, 4 Tahun Alami Cekcok |
![]() |
---|
Masalah Ekonomi dan Selingkuh, Dua Sebab Perceraian Marak Saat PPKM di Manado |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.