Catatan Wartawan
Kubur Kosong
Suatu hari saya menemui seorang pria tua yang mampu memaafkan pembunuh anaknya. Di situ, saya belajar banyak hal.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
Makanya si pria tua itu adalah guru saya dalam hal mewujudkan kematian dan kebangkitan Kristus dalam kehidupan sehari-hari.
Ia mungkin tak paham teologi secara ilmu tapi ia mempraktikkannya dalam kehidupan nyata.
Saya takjub padanya.
Siapa yang kehilangan orang dicintai tapi memberitakan pengampunan bagi pembunuhnya?
Saya tak bisa begitu.
Kubur itu telah kosong.
Baca juga: Pengamat Politik Asal Sulut: Ferry Liando: Jangan Calonkan Anggota DPRD yang Tidak Produktif
Baca juga: Hari Raya Paskah, Ratusan Jemaat di GMIM Anugerah Bitung Dapat Tekur dan Kue Paskah
Di dalamnya tak ada lagi kebencian dan balas dendam.(*)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.