Mata Lokal Memilih
Ancaman Cak Imin Jika Prabowo Subianto Ambil Sosok Ini Jadi Cawapres, Layu Sebelum Berkembang
Kendati berpeluang besar untuk menang, Prabowo-Ganjar tidak bisa begitu saja melenggang ke Pilpres meski Gerindra terbuka.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Dinamika politik di Indonesia jelang Pemilihan Umum 2024 mendatang semakin memanas dan dinamis.
Khusus untuk Pemilihan Presiden, mulai bermunculan nama kandidat Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden.
Bahkan beredar isu ancaman perpecahan koalisi lantaran usungan calon presiden.
Baca juga: Pengamat: Duet Prabowo-Airlangga Berpeluang Terjadi di Pilpres 2024

Itu lantaran partai anggota koalisi mengusulkan calon presiden mereka sendiri.
Bahkan ada yang dinilai ngotot agar calon mereka diakomodir.
Memang saat ini satu-satunya partai yang mendeklarikan calon presiden mereka adalah Partai Nasdem.
Pun anggota koalisi Perubahan juga sudah ikut mendeklarasikan.
Baca juga: Isu Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo Berpasangan di Pilpres 2024 Menguat, Tapi Ini Kata PDIP
Pengamat sekaligus Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis (TPS) Agung Baskoro berkomentar soal dinamika politik nasional.
Agung menilai jika duet Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Kader PDIP Ganjar Pranowo di Pilpres terwujud, maka pasangan itu berpotensi menang melawan Anies Baswedan di 2024.
Itu berkaca dari berbagai hasil survei kedua nama tersebut yang kerap muncul teratas pada tingkat elektabilitas.
“Secara elektoral Duet Prabowo-Ganjar atau Ganjar-Prabowo mengemuka, karena memiliki kans menang yang besar saat berhadapan dengan Anies atau Capres potensial lainnya berdasarkan temuan simulasi kuantitatif beragam lembaga survei kredibel,” kata Agung saat dihubungi, Jumat (17/3/2023).
Baca juga: PKB Putuskan Usung Cak Imin Untuk Pilpres 2024 Meski Elektabilitas tak Bagus, Punya Target 3S
Kendati berpeluang besar untuk menang, Prabowo-Ganjar tidak bisa begitu saja melenggang ke Pilpres meski Gerindra terbuka.
“Sementara di sisi Ganjar, ada mekanisme internal di PDIP yang belum tuntas soal siapa yang direkomendasikan,” kata Agung.
Komitmen Gerindra dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) pun jadi tembok pembatas wacana tersebut menjadi kenyataan.
“Duet Prabowo-Ganjar atau Ganjar-Prabowo ini memunculkan dilema politik, karena secara institusional Prabowo sudah "mengikat" koalisi pra pilpres bersama PKB yang mengusung Cak Imin sebagai Capres/Cawapres,” kata Agung.
MK Registrasi 11 Perkara Sengketa Pilkada dari Sulut, Baso Affandi: Hormati Proses Hukum |
![]() |
---|
Ajukan PHPU Pilkada Sulut ke MK, E2L-HJP Pilih Denny Indrayana Jadi Kuasa Hukum |
![]() |
---|
Menakar Ambang Batas Pertarungan Pilkada Sulut di Mahkamah Konstitusi, Catatan Pengamat Hukum |
![]() |
---|
KPU Tomohon Gelar Bimtek dan Simulasi Aplikasi Sirekap untuk PPK dan PPS Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Bawaslu Mitra Sulawesi Utara Minta Media Awasi Tahapan Pilkada, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.