Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sangihe Sulawesi Utara

TIM PORA Awasi Orang Asing yang Kunjungi Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara

TIM PORA Sangihe mengawasi dua WNA asal Belanda. Mereka mengunjungi keluarga mereka di Kepulauan Sangihe.

Penulis: Nelty Manamuri | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.co.id/Istimewa
TIM PORA awasi 2 orang asing berkebangsaan Belanda yang mengunjungi Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, SANGIHE – Kantor Imigrasi Kelas II TPI Tahuna Tim Pengawasan Orang Asing (TIM PORA) Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, mengawasi keberadaan orang asing.

Saat ini ada dua warga negara asing (WNA) berkebangsaan Belanda di Sangihe.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk sinergitas dalam penerapan kebijakan pengawasan orang asing untuk terwujudunya dan dilaksanakannya sesuai aturan yang berlaku.

"Pengawasan ini dilakukan bersama anggota TIM PORA sebagai bentuk kolaborasi yang baik antara Kanim Tahuna dan stakeholder yang tergabung dalam TIM PORA," ungkap Kepala Seksi Intelejen dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas II TPI Tahuna, Wawan A Mido, ketika dikonfirmasi, Rabu (8/3/2023).

Setelah wawancara dan mengecek dokumen perjalanan dua WNA asal Belanda tersebut, mereka memiliki paspor dan visa yang sah.

Dokumen-dokumen yang dimiliki pun masih berlaku.

"Dari hasil wawancara tujuan kedatangan mereka ke Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah untuk mengunjungi keluarga," beber Wawan Mido.

4 Perahu Berbendera Filipina Hanyut di Perairan Marore Sulawesi Utara, Sepakat Dipulangkan

Tim BCA dan anggota Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) Kepulauan Sangihe sepakat memulangkan 4 perahu berbendera Filipina.

Sebelumnya mereka berlindung di Pulau Marore, Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara (Sulut), Jumat (3/3/2023).

Baca juga: Jabat Dirut BSG, Intip Rincian Harta Kekayaan Revino Pepah

Baca juga: KPU, Wawali Manado dan 18 Perwakilan Parpol Tandatangan Deklarasi Pemilu 2024

Perahu yang membawa 34 anak buah kapal (ABK) ini diperiksa petugas imigrasi dan Komandan Pos Angkatan Laut (AL) Marore terkait kelengkapan dokumen perjalanan.

Kapten perahu, Ruldan Lobiano, memberikan alasan bahwa dokumen perjalanan tertinggal di Cost Guard Filipina.

Kemudian petugas langsung berkoordinasi dengan RP Team untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.

Lebih lanjut, seluruh orang asing dari atas perahu langsung diturunkan dan dibawa ke Pos AL Marore untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Empat perahu berlayar mencari ikan di ponton perairan Filipina pada 1 Maret 2023 yang berangkat dari jambor Davao, Filipina. Dan pada kemarin (2 Maret 2023) terjadi cuaca ekstrem perahu tidak bisa kembali menuju Davao, dan hanyut dengan kondisi mesin mati," kata Ruldan Lobiano ketika diperiksa.

Kolase foto Berita Populer di Sulut Hari ini: Pasar Malalayang Jadi Sentra IKM, Siswi SMA di Sangihe Naik Tower
Kolase foto Berita Populer di Sulut Hari ini: Pasar Malalayang Jadi Sentra IKM, Siswi SMA di Sangihe Naik Tower (kolase Tribunmanado/ HO)
Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved