Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mata Lokal Memilih

Jawaban Anies Baswedan Soal Isu Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga Uno, Ada Perjanjian

Anies pun menjelaskan alasan dirinya tak perlu lagi membayar jasa para pendukungnya yang telah memberikan sumbangan kampanye jika menang Pilkada DKI

Editor: Alpen Martinus
Tribun Jakarta
Capres 2024 dari Partai Nasdem Anies Baswedan beri penjelasan soal isu utang Rp 50 miliar kepada Sandiaga Uno. 

TRIBUNMANADO.CO.ID- Isu utang Anies Baswedan Rp 50 miliar terhadap Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017 kini semakin ramai dibicarakan.

Kini kabar tersebut mencuat saat Anies Baswedan diusung oleh Nasdem sebagai Calon Presiden 2024 mendatang.

Anies Baswedan pun akhirnya memberikan jawaban terkait isu utang tersebut.

Baca juga: PKS Benarkan Pernyataan Ketua Umum Golkar, Deklarasi Capres Anies Baswedan 24 Februari Tanpa NasDem


Anies Baswedan memberikan klarifikasi soal utang Rp 50 miliar. Anies Baswedan menjelaskan alasan kenapa harus membayar utang Rp50 miliar kepada pihak yang memberikannya sumbangan kampanye jika kalah dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. (Youtube/Merry Riana)

Ia menyebutkan bahwa sebenarnya ada perjanjian terkait utang piutang tersenuit.

Menurutnya juga, dari perjanjian tersebut sebenarnya utang sudah dianggap lunas.

Lantaran mereka yang terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur saat itu, sehingg Anies mengaku tak memikirkan utang-utang itu lagi.

Sehingga ia cukup heran jika masalah itu diungkit lagi saat ini, setelah semua itu susah berlalu lama.

Baca juga: Soal Utang Piutang Rp 50 Miliar Anies Baswedan ke Sandiaga Uno, Gerindra tak Masuk Campur

Bakal calon presiden dari koalisi perubahan, Anies Baswedan menjelaskan alasan kenapa harus membayar utang Rp50 miliar kepada pihak yang memberikannya sumbangan kampanye jika kalah dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

Hal tersebut diungkap Anies Baswedan dalam wawancara bersama Merry Riana di akun youtube Merry Riana seperti dilihat Tribunnews.com pada Sabtu (11/2/2023).

"Saya ingin menggarisbawahi kenapa kalau kalah malah bayar? biasanya orang berpikir kalau menang bayar. Kalau kalah saya akan berada di luar pemerintahan. Maka disitu saya cari uang untuk mengembalikan. Mungkin saya bisnis, mungkin saya melakukan usaha apapun, supaya saya mengembalikan. Itu kalau di luar pemerintahan," ujar Anies.

Anies pun menjelaskan alasan dirinya tak perlu lagi membayar jasa para pendukungnya yang telah memberikan sumbangan kampanye jika menang di Pilkada DKI Jakarta.

Baca juga: Ketum Golkar Sebut PKS dan Demokrat Deklarasikan Anies Baswedan Capres 24 Februari 2024

"Kalau saya menang, saya masuk pemerintahan, saya tidak mencari uang di pemerintahan untuk membayar itu. Kalau tidak, saya mengumpulkan uang dan membayar utang. Loh, bukankah ini yang menjebak kita selama ini? dengan segala macam praktek praktek fundraising. untuk apa? untuk biaya Pilkada," ungkap dia.

Dengan begitu, kata Anies, dirinya tak perlu mencari uang untuk membalas jasa yang telah memberikannya sumbangan saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Kemarin sebaliknya, apabila kalah saya di luar pemerintahan. Jadi sah dong mencari uang, sah dong mempunyai usaha. tetapi begitu menang, saya di pemerintahan malah tidak usah. justru itulah dukungan anda untuk Jakarta yang lebih baik. membawa perubahan Jakarta. Itu mindset baru," jelas dia.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved