Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mata Lokal Memilih

PKS Setuju Anies Baswedan dan AHY Berpasangan di Pilpres 2024, Hal Ini Paling Penting

Demokrat dan PKS, baru Partai NasDem yang mengusung nama Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

Editor: Alpen Martinus
TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketum Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 

TRIBUNMANADO.CO.ID- Rencana penyandingan Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon presiden dan wakil presiden 2024 semakin mendapatkan restu.

Memang mereka berdua sejak awal sudah digadang sebagai pasangan yang serasi.

Bahkan partai koalisi Nasdem seperti PKS pun sudah menyetujui.

Baca juga: PKS Beri Signal Setuju Jika Demokrat Tawarkan AHY Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024


Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat menerima kunjungan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Kantor DPP Partai Demokrat, Jumat (7/10/2022) pagi. Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsy menyatakan tidak masalah jika bakal calon wakil presiden dari koalisi perubahan bukan dari PKS. (Partai Demokrat)

PKS menilai, jika mereka berdua sudah merasa cocok, makan tak ada yang bisa menghalangi.

Lantaran keduanya diusung oleh partai besar di Indonesia.

Bahkan mereka berdua sudah punya naman di dunia politik tanah air.

Kini tinggal membangun kekuatan dari kedua bakal calon tersebut.

Baca juga: Survei SMRC Terbaru: Pemilih Prabowo Subianto di Pilpres 2019 Eksodus ke Anies Baswedan

Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (Sekjen PKS) Habib Aboe Bakar Alhabsy menyatakan tidak masalah jika bakal calon wakil presiden dari koalisi perubahan bukan dari PKS.

Terpenting kata dia, sosok calon wakil presiden yang diajukan tersebut memiliki kecocokan dengan calon presiden yang diusung.

Sebagaimana diketahui, hingga kini dari ketiga partai rencana koalisi perubahan yakni NasDem, Demokrat dan PKS, baru Partai NasDem yang mengusung nama Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

Sementara kedua partai lain belum menyatakan sikap, bahkan deklarasi antara ketiganya juga belum dilakukan.

Baca juga: Politikus NasDem: Stigma Anies Baswedan Bapak Politik Identitas Framing, Salahkan Ahok

"Enggak ada masalah (bukan dari PKS) pokoknya calon yang pas dengan presiden dan kesepakatan kita," kata Habib Aboe saat ditemui awak media di Kantor DPP PKS, TB Simatupang, Jakarta Selatan, Jumat (20/1/2023).

Aboe Bakar juga tidak mempermasalahkan jika memang nantinya yang dimunculkan oleh Partai Demokrat adalah nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bakal calon wakil presiden untuk Anies Baswedan.

Menurutnya yang terpenting, seluruh partai yang berada di koalisi perubahan sepakat dengan nama tersebut.

"Enggak apa kok (Demokrat mengusung AHY) ga apa-apa silakan aja. kan nanti dimusyawarahkan, semua juga baik dan positif," tutur dia.

"Baik, bagus, tinggal masalahnya kombinasi bertiganya harus sepakat semua," sambungnya.

Sementara untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden sebagaimana Partai NasDem, Aboe Bakar menyatakan, PKS masih dalam pembahasan.

Dirinya memastikan, sejauh ini tidak ada gangguan hanya tinggal mencari waktu yang tepat untuk mengumumkan.

"Pokoknya kalau sudah selesai akan diumumkan, tenang saja. Tidak ada yang terganjal, tinggal masalahnya mencari situasi yang tepat," ujar Aboe Bakar.

Aboe Bakar Alhabsy menegaskan, perkembangan komunikasi koalisi perubahan yang digagas PKS, NasDem dan Demokrat sejauh ini masih berkembang secara baik.

Terlebih kata dia, sejauh ini tak ada kendala dalam penjajakan koalisi tersebut.

Hal ini sekaligus merespons soal adanya prediksi dari beberapa pihak kalau koalisi itu bubar sebelum deklarasi. Dia memastikan, segala sesuatu terkait masa depan koalisi diserahkan kepada Allah.

"Allah yang putuskan jadi atau tidak jadi, rasanya perkembangan cukup positif dan baik," kata Aboe Bakar.

Kendati demikian, hingga kini belum ada penetapan waktu soal deklarasi koalisi perubahan dengan Partai NasDem dan Partai Demokrat.

Belum ditetapkannya waktu deklarasi itu karena sejauh ini kata dia, ketiga partai tersebut masih mencari titik temu yang tepat.

Terlebih hingga kini perbincangan di dalam internal ketiga partai juga masih dinamis.

"Kita lihat saja nanti masalahnya obrolannya hari demi hari berubah, pengen Desember eh mundur, pengen ini eh mundur, kenapa? karena mau cari titik temu yang pas," kata Aboe.

Dia juga menyatakan kalau perbincangan itu masih terbilang panjang. Hanya saja, dirinya berharap, pembahasan bisa segera mendapatkan titik temu agar deklarasi dapat dilakukan secepat mungkin.

"Dan masih panjang, cuma kalau bisa sih lebih cepat lebih baik," tutur dia.(tribun network/riz/wly)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved