Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

BACAAN ALKITAB

BACAAN ALKITAB MALAM - Yeremia 30:12-15 Kasih Tuhan Allah, Tidak Mengabaikan Hukuman-Nya

Sakit dosa, bukan sakit biasa. Yeremia berulang kali menyampaikan kepada umat Israel dengan perkataan “sakitmu sangat payah” (ayat 12 dan 15).

Penulis: Aswin_Lumintang | Editor: Aswin_Lumintang
Ist
Kisah Nabi Yeremia, Seorang yang Taat pada Allah dan Melayani dengan Kasih 

  Yeremia 30:12-15
"Karena kesalahanmu banyak, dosamu berjumlah besar". (14c)

TRIBUNMANADO.CO.ID - “Di ujung cemeti ada emas”, demikian kata pepatah.
Kasih tidak selalu luput dari murka-Nya, tapi dinyatakan dengan hukuman kasih.

Sakit dosa, bukan sakit biasa. Yeremia berulang kali menyampaikan kepada umat Israel dengan perkataan “sakitmu sangat payah” (ayat 12 dan 15). Tidak ada obat untuk menyembuhkannya.

Berbagai usaha manusia tidak pernah cukup untuk itu. Apalagi semua kekasih Israel telah meninggalkan mereka. Padahal kepedulian mereka dapat meringankan penderitaan sakit itu. Israel dan Yehuda sudah jatuh ketimpa tangga pula. Mereka berteriak, namun tidak ada yang dapat menolong. Tuhan Allah seringkali membiarkan umat-Nya dalam keadaan demikian.

Bacaan Alkitab
Bacaan Alkitab (pixabay.com)

Mereka bagaikan orang hukuman dan pesakitan yang terbiarkan merana dan menderita. Yeremia menyampaikan perkataan Firman Tuhan Allah, “Aku akan menghajar engkau, Aku sama sekali tidak memandang engkau tak bersalah”. Dalam konteks ini kesalahan tidak dapat disembunyikan. Mereka mesti menerima hukuman karena kesalahan-kesalahan itu.

Kisah ini seperti kisah keluaran bangsa Israel dari Mesir, Tuhan membentuk umat-Nya dengan bebagai hukuman. Mereka yang bersalah mesti menerima hukuman. Sehingga menjadi pelajaran bagi yang lain untuk tidak melakukannya.

Saat Tuhan Yesus memasuki Bait Allah, Ia menemukan ada banyak orang berjual beli di halaman Bait Allah. Mereka melakukan transaksi jual beli di meja-meja yang ditempatkan di situ.

Padahal Bait Allah adalah rumah Tuhan Allah, disebut sebagai Rumah Doa. Maka Tuhan Yesus membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati. Kemudian mengusir mereka pergi dari situ (lihat Mat. 21:12- 13). Tuhan Allah tidak pernah kompromi dengan dosa. Ia menghukum manusia, karena Ia mengasihi mereka.

Kita perlu menginsyafi bahwa untuk memiliki karakter yang baik diperlukan kesediaan hati untuk terus-menerus dibentuk Tuhan.

Baca juga: BACAAN ALKITAB - Lukas 12:24 Manusia, Mulia dan Istimewa

Baca juga: BACAAN ALKITAB - 2 Tesalonika 3:14-15 Malukan si Pemalas Tanpa Memusuhi

~ Bukan cuma di saat berkat indah mengalir turun, tapi juga di saat hukuman Tuhan Allah diberikan dan dinyatakan.
~ Perlu memiliki kepekaan hati dengan bertanya, mengapa Tuhan Allah mengizinkan keadaan-keadaan buruk, kemalangan-kemalangan hidup datang beruntun dan silih berganti?

Jika itu semua sebagai bentuk hukuman Tuhan karena bebagai dosa dan kesalahan, mengapa Tuhan menghukum, bukankah Tuhan itu Maha kasih? Pelajaran kita hari ini bahwa hukuman Tuhan Allah diberikan sebagai bentuk dari kasih Tuhan Allah. Mari menerimanya dengan ikhlas, sambil memohon pengampunan dari-Nya dan bertobat. Pengampunan dan keselamatan-Nya akan dialami oleh orang yang bertobat.

----------------------------------------------
Saudara & sobatku yg kekasih

Jangan telorir keberadaan dosa, karena sekali saja kita menganggap biasa suatu dosa, maka dosa lainnya perlahan akan merasuk dan melahap iman yang kita miliki kepada Tuhan.
========================

• Satu dosa akan menjerumuskan kita ke dosa yang lain.
~ Ketidaksetiaan akan membawa kita pada ketidakpedulian.
~ Ketidakpedulian akan membawa kita kematian rasa, dan terus-menerus bergulung sehingga kita tidak sadar lagi mana dosa kecil dan mana dosa besar.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved