Saksi Kata: Cerita Syalomitha, Penjaga Booth saat Ombak dan Angin Kencang Landa Eclat Megamas Manado

TRIBUNMANADO.CO.ID - Cerita penjaga booth saat ombak dan angin kencang landa Eclat di Kawasan Megamas, Kota Manado, Sulawesi Utara, Rabu (29/11/2025) malam hingga Kamis (30/11/2025) dini hari.

Manado digulung cuaca ekstrem, angin kencang, hujan deras, dan ombak tinggi menghantam kawasan Megamas.

Memaksa deretan stand kuliner menutup lebih awal, ombak di Teluk Manado yang semula tenang perlahan meninggi menerjang tepi kawasan.

Pengunjung berhamburan, lampu padam, suasana berubah mencekam, area sunbai mengalami kerusakan cukup parah.

Mobil rusak, puffing terangkat, dan genangan lumpur menutupi jalan.

Baca juga: Saksi Kata: Cerita Seberius Bukanaung, Nelayan Selamatkan Korban Kecelakaan Jet Ski di Teluk Manado

Ini cerita salah satu kru Nona's Cake yang berada di Eclat, saat diwawancara Jurnalis Tribun Manado Isvara Savitri dalam program Saksi Kata rekonstruksi peristiwa dari narasumber utama Syalomitha Barahama: 

Tribun Manado: gimana kabarnya?

Mita: Tuhan baik, Kak.

Tribun Manado: Boleh ceritakan waktu kejadian Mita dan teman-teman buka booth dari jam berapa?

Mita: Rata-rata sih sekitaran 3.30 dan jam 4 sore lah, kalau buka. Terus saat itu keadaan sudah lumayan berangin, tapi saat itu anginnya seperti masih datang hilang datang hilang, jadi waktu itu orang-orang masih biasa saja

Tribun Manado: Waktu itu apakah memang sudah sampai ada barang-barang yang terbang?

Mita: Oh, belum.

Tribun Manado: Kalau boleh tahu itu mulai beranginnya itu sekitar jam berapa?

Mita: Parahnya itu pada sekitaran jam 7 malam kayaknya, barang-barang entah dari mana itu sudah mulai berterbangan dan sudah mulai hujan sedikit.

Tribun Manado: Kondisinya saat itu apakah ombaknya sudah sampai ke sini atau belum?