Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Catatan Ahmad M Sewang

Prof Dr KH Sahbuddin, Guru yang Penuh Perhatian

Sekarang kedua guruku sudah dipanggil Allah swt. ke sisi-Nya dan saya yakin mereka sedang menikmati amal kebaikan yang telah dilegacykan.

Dokumen Ahmad M Sewang
Prof Dr KH Sahbuddin 

Selama pembicaraan, beliau tidak pernah menyinggung perbedaannya dengan Drs. K.H. Mochtar Husein.

Demikian sebaliknya saya juga selalu bertemu Drs. K.H. Mochtar Husein juga tidak pernah mempersoalkan perbedaan yang muncul dalam diskusi.

Justru saya berpendapat bahwa mereka adalah guru yang sudah sampai pada maqam tertentu dari segi pengetahuan.

Bahkan keduanya menyikapi perbedaan dengan arif selama perbincangan, sehingga dari keduanya saya bisa menarik pelajaran bahwa kemungkinan karena keduanya berangkat dari asal yang sama, dari lita pimbolongatta, Tana Mandar, dan memiliki organisasi yang sama.

Ternyata setelah saya telusuri, yang salah paham adalah masyarakat di akar rumput.

Mereka salah paham karena mereka belum terbiasa beda pendapat.

Sebenarnya, perbedaan keduanya disebabkan karena beda sudut pandang.

Satu melihatnya dari sudut pandang filsafat dan yang lainnya dari sudut pandang tasawuf.

Perbedaan karena beda sudut pandang, justru dianjurkan dalam rangka ber-fastabiqul Khaerat sekaligus bahagian dari sunatullah.

Bahkan Syekh Yusuf al-Qardawi berpendapat, "Barang siapa yang berkeinginan agar semua manusia ke luar hanya dengan satu pendapat, maka beliau menegaskan, لم يكن وقوعه (tidak mungkin terjadi dalam realitas), sebab sama halnya menentang sunatullah," kata beliau.

Antara ulama mazhab saja berbeda satu sama lain, tetapi mereka saling menghormati.

Para sahabat Nabi saja berbeda-beda dalam memahami teks, Abdullah bin Umar berpendapat menyentuh perempuan membatalkan wuduk, berbeda dengan Ibnu Abbas justru berpendapat sebaliknya.

Namun keduanya saling menghargai dan keduanya adalah sahabat Nabi yang dicintai.

1) Demikian halnya kedua guruku, keduanya berbeda, tetapi keduanya saling menghargai satu sama lain.

Sedang yang berselisih adalah para pengikut mereka di akar rumput.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved